Banyaknya jumlah pasangan calon (paslon) dan meratanya latar belakang, rawan timbulnya pergesekan antarsimpatisan fanatik. Karena itu, Panwaskab Bojonegoro mewanti-wanti agar tidak ada pergesekan apapun yang berujung kekerasan. Ketua Panwaskab Bojonegoro M. Yasin mengatakan, unsur pergesekan antarsimpatisan bisa terjadi dari saling ejek. Serta saling mengunggulkan masing-masing paslon yang didukung.
Tentu saja, berbagai potensi tindak kekerasan bisa terjadi. Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat, terutama timses tidak terlalu saling jual-beli dominasi. “Jangan sampai atau tidak akan melakukan intimidasi, kekerasan, atau aktivitas dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu proses penanganan pelanggaran,” tegasnya kemarin (14/2).
Dia mengatakan, sebisa mungkin masing-masing timses maupun pendukung fanatik harus mampu meredam ego. Sebab, sedikitpun dampak dari intimidasi ataupun kekerasan apapun, bakal merugikan banyak pihak. Tidak terkecuali paslon yang didukung sendiri.