25.7 C
Bojonegoro
Monday, March 27, 2023

Kasus Covid-19 Didominasi Klaster Umum dan Perkantoran

- Advertisement -

Radar Lamongan – Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Lamongan fluktuaktif. Setelah sempat melonjak, pekan ini rasio warga yang terkonfirmasi positif dan sembuh hampir seimbang. Per 7 hingga 12 Desember lalu, tercatat ada 29 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian 31 orang dinyatakan sembuh, serta tiga orang meninggal dunia.

Menurut Koordinator Bidang Preventif dan Promotif Satgas Penanganan Covid-19, dr Taufik Hidayat, pasien terkonfirmasi positif aktif saat ini didominasi dari klaster umum dan perkantoran.

Meskipun pada Rabu lalu (9/12) telah berlangsung pemilihan bupati dan wakil bupati Lamongan, sementara belum ditemukan kasus baru dari klaster Pilkada. ‘’Masih klaster umum sama kantor,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (13/12).

Taufik memaparkan, saat ini penularan virus Corona sulit untuk dihindari. Partikel virus yang tidak kasat mata membuatnya mudah tersebar di mana-mana dan bertransmisi melalui benda-benda di sekitar. Sehingga siapapun bisa berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus. ‘’Jadi Covid-19 betul-betul spesifik. Tidak seperti penyakit menular lainnya,’’ paparnya.

Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Lamongan ini mewanti-wanti agar setiap warga menjaga kebugaran tubuhnya dan tetap sehat. Supaya jika suatu saat tertular, proses penyembuhannya akan lebih cepat. Karena termasuk kategori tanpa gejala (KTG).

- Advertisement -

Taufik juga mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau kormobid yang kronis seperti jantung, diabetes, dan hipertensi, untuk rutin memeriksakan diri.

‘’Jangan kelelahan. Bila punya penyakit kronis harus kontrol biar stabil penyakitnya dan sehat. Selain itu cukup istirahat dan makan makanan dengan gizi seimbang,’’ imbuhnya.

Sementara itu untuk mencegah kematian terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Taufik menegaskan, hal tersebut tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab rumah sakit. Namun juga seluruh elemen masyarakat.

Dia meminta masyarakat sadar, bahwa penyakit Covid-19 belum ada obatnya. ‘’Kasus meninggal umumnya karena kondisinya ada kormobid tidak kontrol dan kelelahan. Untuk itu masyarakat tidak boleh takut kontrol ke rumah sakit atau puskesmas. Dan harus sadar bahwa prokes (protokol kesehatan) adalah sebuah kebutuhan,’’ tukasnya.

Radar Lamongan – Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Lamongan fluktuaktif. Setelah sempat melonjak, pekan ini rasio warga yang terkonfirmasi positif dan sembuh hampir seimbang. Per 7 hingga 12 Desember lalu, tercatat ada 29 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian 31 orang dinyatakan sembuh, serta tiga orang meninggal dunia.

Menurut Koordinator Bidang Preventif dan Promotif Satgas Penanganan Covid-19, dr Taufik Hidayat, pasien terkonfirmasi positif aktif saat ini didominasi dari klaster umum dan perkantoran.

Meskipun pada Rabu lalu (9/12) telah berlangsung pemilihan bupati dan wakil bupati Lamongan, sementara belum ditemukan kasus baru dari klaster Pilkada. ‘’Masih klaster umum sama kantor,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (13/12).

Taufik memaparkan, saat ini penularan virus Corona sulit untuk dihindari. Partikel virus yang tidak kasat mata membuatnya mudah tersebar di mana-mana dan bertransmisi melalui benda-benda di sekitar. Sehingga siapapun bisa berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus. ‘’Jadi Covid-19 betul-betul spesifik. Tidak seperti penyakit menular lainnya,’’ paparnya.

Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Lamongan ini mewanti-wanti agar setiap warga menjaga kebugaran tubuhnya dan tetap sehat. Supaya jika suatu saat tertular, proses penyembuhannya akan lebih cepat. Karena termasuk kategori tanpa gejala (KTG).

- Advertisement -

Taufik juga mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau kormobid yang kronis seperti jantung, diabetes, dan hipertensi, untuk rutin memeriksakan diri.

‘’Jangan kelelahan. Bila punya penyakit kronis harus kontrol biar stabil penyakitnya dan sehat. Selain itu cukup istirahat dan makan makanan dengan gizi seimbang,’’ imbuhnya.

Sementara itu untuk mencegah kematian terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Taufik menegaskan, hal tersebut tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab rumah sakit. Namun juga seluruh elemen masyarakat.

Dia meminta masyarakat sadar, bahwa penyakit Covid-19 belum ada obatnya. ‘’Kasus meninggal umumnya karena kondisinya ada kormobid tidak kontrol dan kelelahan. Untuk itu masyarakat tidak boleh takut kontrol ke rumah sakit atau puskesmas. Dan harus sadar bahwa prokes (protokol kesehatan) adalah sebuah kebutuhan,’’ tukasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Tetap Rawat Surajaya

Final Diulang, Sabet Medali Emas

Haus Kemenangan

Artikel Terbaru

Ingin Jadi Akuntan

Sudah Terima Nama 623 CJH

Tayub Blora Masih Eksis


/