31.1 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Lamongan Raih Anugerah Parahita Ekapraya dari Menteri PPPA

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Komitmen dan kebijakan Pemkab Lamongan terhadap kesetaraan gender diakui tingkat nasional. Dibuktikan dengan terpilihnya Kota Soto tersebut sebagai salah satu kabupaten/kota penerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020 kategori Madya (pengembangan) dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), yang diserahkan secara virtual kemarin (13/10).

Penghargaan tersebut diberikan kepada pimpinan pusat maupun daerah atas komitmennya dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG). APE ini juga sebagai penghargaan terhadap prakarsa dan prestasi yang dicapai untuk menunjukkan kondisi kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak di daerah.

‘’Penghargaan ini patut kita syukuri, sebagai hasil kekompakan seluruh elemen masyarakat Lamongan dalam mewujudkan kesetaraan gender,’’ tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, usai menerima penghargaan tersebut secara virtual. Bupati yang akrab dipanggil Pak Yes itu mengungkapkan, salah satu bentuk komitmen Lamongan terhadap kesetaraan gender yakni dengan mengeluarkan Perda Nomor 15/2019 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah.

Juga ditindaklanjuti dengan Perbup Lamongan Nomor 22 Tahun 2020 tentang petunjuk teknis penyusunan perencanaan dan penganggaran responsif gender. ‘’Keluarnya perda dan perbup tersebut untuk menanggapi Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional,’’ ungkapnya. Penetapan penerima APE berdasarkan tujuh komponen kunci yang disebut tujuh persyaratan gender.

Yakni, komitmen (Perda PUG dan Perbup PPRG), kebijakan (RPJMD, Renstra OPD), kelembagaan (Pokja, PUG, Focal Point), sumberdaya manusia dan anggaran, alat analisis gender (gender analisis pathway), data gender (data terpilih perempuan dan laki-laki), serta partisipasi masyarakat (melibatkan LSM, dunia usaha, perguruan tinggi dalam pelaksanaan PUG).

- Advertisement -

‘’Kabupaten Lamongan telah memenuhi tujuh komponen tersebut,’’ tandas Bupati Yes. Keberpihakan terhadap PUG ini dibuktikan dengan indikator- indikator yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Lamongan 2016-2021, dengan misi mewujudkan sumber daya manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah, serta memantapkan kehidupan masyarakat yang tentram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal.

Selain itu, juga telah dibentuknya kelompok kerja pengarusutamaan gender (Pokja PUG) oleh bupati Lamongan. “Implementasi PUG di Kabupaten Lamongan ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama lintas sektor dari OPD sebagai anggota Pokja PUG, serta dukungan dari berbagai pihak seperti ormas, lembaga masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan media massa,” terang Pak Yes.

LAMONGAN, Radar Lamongan – Komitmen dan kebijakan Pemkab Lamongan terhadap kesetaraan gender diakui tingkat nasional. Dibuktikan dengan terpilihnya Kota Soto tersebut sebagai salah satu kabupaten/kota penerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020 kategori Madya (pengembangan) dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), yang diserahkan secara virtual kemarin (13/10).

Penghargaan tersebut diberikan kepada pimpinan pusat maupun daerah atas komitmennya dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG). APE ini juga sebagai penghargaan terhadap prakarsa dan prestasi yang dicapai untuk menunjukkan kondisi kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak di daerah.

‘’Penghargaan ini patut kita syukuri, sebagai hasil kekompakan seluruh elemen masyarakat Lamongan dalam mewujudkan kesetaraan gender,’’ tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, usai menerima penghargaan tersebut secara virtual. Bupati yang akrab dipanggil Pak Yes itu mengungkapkan, salah satu bentuk komitmen Lamongan terhadap kesetaraan gender yakni dengan mengeluarkan Perda Nomor 15/2019 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah.

Juga ditindaklanjuti dengan Perbup Lamongan Nomor 22 Tahun 2020 tentang petunjuk teknis penyusunan perencanaan dan penganggaran responsif gender. ‘’Keluarnya perda dan perbup tersebut untuk menanggapi Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional,’’ ungkapnya. Penetapan penerima APE berdasarkan tujuh komponen kunci yang disebut tujuh persyaratan gender.

Yakni, komitmen (Perda PUG dan Perbup PPRG), kebijakan (RPJMD, Renstra OPD), kelembagaan (Pokja, PUG, Focal Point), sumberdaya manusia dan anggaran, alat analisis gender (gender analisis pathway), data gender (data terpilih perempuan dan laki-laki), serta partisipasi masyarakat (melibatkan LSM, dunia usaha, perguruan tinggi dalam pelaksanaan PUG).

- Advertisement -

‘’Kabupaten Lamongan telah memenuhi tujuh komponen tersebut,’’ tandas Bupati Yes. Keberpihakan terhadap PUG ini dibuktikan dengan indikator- indikator yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Lamongan 2016-2021, dengan misi mewujudkan sumber daya manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah, serta memantapkan kehidupan masyarakat yang tentram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal.

Selain itu, juga telah dibentuknya kelompok kerja pengarusutamaan gender (Pokja PUG) oleh bupati Lamongan. “Implementasi PUG di Kabupaten Lamongan ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama lintas sektor dari OPD sebagai anggota Pokja PUG, serta dukungan dari berbagai pihak seperti ormas, lembaga masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan media massa,” terang Pak Yes.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/