31.2 C
Bojonegoro
Wednesday, June 7, 2023

20 Jam, Dua Nyawa Melayang

- Advertisement -

TUBAN – Jalanan masih menjadi momok menakutkan bagi pengguna jalan. Nyaris setiap kecelakaan, selalu ada nyawa melayang. Tak hanya di jalur pantai utara (pantura), kecelakaan juga mengancam jalan poros desa. Dalam waktu kurang dari 24 jam, dua nyawa melayang karena terlibat kecelakaan lalu lintas di Tuban. 

Kecelakaan pertama terjadi di jalan Jatirogo – Bojonegoro, tepatnya di Desa Banjarowo, Kecamatan Bangilan pada Jumat (11/8) sekitar pukul 10.45. Insiden berikutnya di kilometer (km) 25-26 jalan Tuban-Widang, tepatnya di Dusun Kuwu, Desa/Kecamatan Widang, Sabtu (12/8) sekitar pukul 06.00. Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan satu luka berat.

Kecelakaan pertama melibatkan pengendara motor wanita dengan truk. Rita Irawati, 18, remaja asal Desa Sidodadi, Kecamatan Bangilan mengembuskan napas terakhir setelah dihantam truk Fuso. Petaka itu bermula saat Rita melaju dengan Vario nopol S 2601 GZ dari barat. Saat pandangan tidak bebas, dia berusaha mendahului mobil yang tidak diketahui identitasnya.

Ketika masuk lajur lawan, dari arah berlawanan melaju truk Fuso AE 8931 UJ yang dikemudikan Purwanto, 40, warga Desa Maron, Kecamatan Karangrejo, Magetan. Jarak yang terlalu dekat ditambah kendaraan yang sama-sama melaju kencang membuat tabrakan tak terhindarkan. Brak! Rita terpental hingga beberapa meter dari key point (titik tumbuk). Akibatnya, kepala gadis belia itu menghantam aspal hingga tewas. 

Keesokan harinya, kecelakaan melibatkan truk bull Semen Gresik L 8456 UG yang dikemudikan M. Rokhim, bertabrakan dengan truk Fuso S 9985 UE yang dikemudikan Supono, 39. Petaka pagi itu bermula saat truk bull yang dikemudikan Rokhim, warga Desa Gading Kembang, Malang melaju dari selatan. Diduga, dia mengantuk. Dalam kondisi ini, Rokhim tak menyadari truknya kehilangan kendali dan masuk lajur lawan.

- Advertisement -

Ketika berjalan di jalur lawan, dari arah berlawanan melaju truk Fuso dengan kecepatan tinggi. Dua kendaraan ini pun beradu depan. Begitu kerasnya benturan tersebut, Rokhim terjepit dashboard truk hingga tewas. Sementara Supono yang juga terjepit bodi depan kabin mengalami patah tulang kaki. 

Kanitlaka Satlantas Polres Tuban Iptu Nungky Sambodo mengatakan, dua kecelakaan tersebut karena human error. Dia mengimbau pengguna jalan untuk tidak mengemudi ketika mengantuk. Sebab, kecelakaan yang disebabkan human error paling sering terjadi.

TUBAN – Jalanan masih menjadi momok menakutkan bagi pengguna jalan. Nyaris setiap kecelakaan, selalu ada nyawa melayang. Tak hanya di jalur pantai utara (pantura), kecelakaan juga mengancam jalan poros desa. Dalam waktu kurang dari 24 jam, dua nyawa melayang karena terlibat kecelakaan lalu lintas di Tuban. 

Kecelakaan pertama terjadi di jalan Jatirogo – Bojonegoro, tepatnya di Desa Banjarowo, Kecamatan Bangilan pada Jumat (11/8) sekitar pukul 10.45. Insiden berikutnya di kilometer (km) 25-26 jalan Tuban-Widang, tepatnya di Dusun Kuwu, Desa/Kecamatan Widang, Sabtu (12/8) sekitar pukul 06.00. Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan satu luka berat.

Kecelakaan pertama melibatkan pengendara motor wanita dengan truk. Rita Irawati, 18, remaja asal Desa Sidodadi, Kecamatan Bangilan mengembuskan napas terakhir setelah dihantam truk Fuso. Petaka itu bermula saat Rita melaju dengan Vario nopol S 2601 GZ dari barat. Saat pandangan tidak bebas, dia berusaha mendahului mobil yang tidak diketahui identitasnya.

Ketika masuk lajur lawan, dari arah berlawanan melaju truk Fuso AE 8931 UJ yang dikemudikan Purwanto, 40, warga Desa Maron, Kecamatan Karangrejo, Magetan. Jarak yang terlalu dekat ditambah kendaraan yang sama-sama melaju kencang membuat tabrakan tak terhindarkan. Brak! Rita terpental hingga beberapa meter dari key point (titik tumbuk). Akibatnya, kepala gadis belia itu menghantam aspal hingga tewas. 

Keesokan harinya, kecelakaan melibatkan truk bull Semen Gresik L 8456 UG yang dikemudikan M. Rokhim, bertabrakan dengan truk Fuso S 9985 UE yang dikemudikan Supono, 39. Petaka pagi itu bermula saat truk bull yang dikemudikan Rokhim, warga Desa Gading Kembang, Malang melaju dari selatan. Diduga, dia mengantuk. Dalam kondisi ini, Rokhim tak menyadari truknya kehilangan kendali dan masuk lajur lawan.

- Advertisement -

Ketika berjalan di jalur lawan, dari arah berlawanan melaju truk Fuso dengan kecepatan tinggi. Dua kendaraan ini pun beradu depan. Begitu kerasnya benturan tersebut, Rokhim terjepit dashboard truk hingga tewas. Sementara Supono yang juga terjepit bodi depan kabin mengalami patah tulang kaki. 

Kanitlaka Satlantas Polres Tuban Iptu Nungky Sambodo mengatakan, dua kecelakaan tersebut karena human error. Dia mengimbau pengguna jalan untuk tidak mengemudi ketika mengantuk. Sebab, kecelakaan yang disebabkan human error paling sering terjadi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/