Radar Bojonegoro – Menjelang Idul Adha transaksi sapi cenderung stabil. Namun, harganya mulai naik sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per ekornya. Menjelang Idul Adha tahun ini, belum terlihat petugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Matrap, salah satu tengkulak sapi di pasar hewan mengaku pandemi tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan sapi miliknya. Permintaan sapi dirasa masih stabil dan penjualan tidak mengalami kekurangan pasokan. “Alhamdulillah tidak, pengaruhnya tidak besar, permintaan juga tidak banyak dan tidak begitu sepi,” ujarnya kemarin (13/7).
Pria asal Kabupaten Tuban itu mengungkapkan, harga sapi yang dijualnya bervariasi, tergantung jenis dan beratnya. Harganya juga mulai naik jika awalnya hanya Rp 17 juta bisa meningkat satu sampai Rp 3 juta ekornya. Hal itu dipengaruhi momen Hari Raya Idul Adha. “Penjual sapi mendekati hari kurban sudah mulai mengambil ancangancang,” tegasnya.
Menurut Matrap, penjualan sapi mulai ramai seminggu sebelum Idul Adha, Kamis besok (13/7) pasar hewan akan mulai ramai pedagang sapi. Saat ini hanya membeli sapi dari peternak. Belum melihat pemeriksaan sapi kurban menjelang Idul Adha dari pemerintah.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro Yayuk, belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi ponselnya terdengar nada sambung namun tak diangkat, pesan singkat yang dikirim hingga pukul 19.00 belum dibalas.