BOJONEGORO – Underpass atau terowongan bawah tanah di Stasiun Tobo Kecamatan Purwosari membutuhkan perbaikan. Sebab,terowongan tersebut mulai ada genangan air di dalamnya.’’Sejak musim hujan ini ada genangan terus. Musim hujan tahun lalu masih belum ada,’’ ungkap Pengatur Perjalanan Kereta Api Stasiun Tobo Juniar selasa (12/12).
Juniar menjelaskan, genangan air tersebut terjadi karena rembesan dari lantai dan dinding. Meski demikian, dia memastikan, bangunan underpass tersebut masih aman.
’’Kalau bangunan masih kuat. Hanya ada rembesan yang membuat tidak nyaman,’’ jelasnya.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan anggaran perbaikan ke Daop 8 Surabaya.
Namun, hingga kini belum bisa dipastikan kapan anggaran tersebut akan cair.
’’Kami berharap secepatnya cair. Jadi, bisa langsung dilakukan perbaikan,’’ jelasnya.
Underpass tersebut saat ini masih dilewati oleh pegawai stasiun saja. Belum ada penumpang kereta api yang menggunakannya.
Sebab, Stasiun Tobo selama ini juga belum digunakan sebagai naik dan turun penumpang.
’’Hingga kini masih belum digunakan untuk itu,’’ jelas pria asli Purwodadi, Jawa Tengah itu.
Underpass tersebut mulai beroperasi pada 2015 lalu. Selang satu tahun setelah Stasiun Tobo dioperasionalkan.
Juniar menjelaskan, Stasiun Tobo belum digunakan untuk naik turun penumpang karena masih belum ada fasilitasnya.
Misalnya, peran yang akan digunakan untuk naik turun penumpang masih belum dibangun.
’’Ke depan mungkin akan digunakan untuk itu. Tapi, untuk membangun fasilitas itu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit,’’ jelasnya.
Saat ini, Stasiun Tobo hanya digunakan untuk memantau perjalanan kereta api.
Selain Tobo, ada beberapa stasiun yang juga tidak digunakan naik turun penumpang, salah satunya adalah Stasiun Kalitidu.
’’Kalau yang di Bojonegoro ke timur rata-rata ada digunakan naik turun. Tapi, khusus kereta api lokal,’’ terangnya.