22.5 C
Bojonegoro
Saturday, June 10, 2023

Wisata Masih Tutup, Siasati Buka Kafe

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Wisata di perdesaan hingga saat ini masih belum beroperasi. Rerata masih menunggu surat edaran berupa izin untuk membuka tempat wisata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

Wisata Waduk Grobogan di Desa Bendo, Kecamatan Kapas pun masih tutup, akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bendo Ahmad Sholihudin bersama anggotanya menyiasati dengan buka kafe di area Waduk Grobogan.

Pihaknya mengacu pada aturan PPKM, kafe atau rumah makan boleh buka dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Kafe tersebut dibuka sore jelang petang dan tutup maksimal hingga pukul 21.00.

Pengunjung kafe tidak hanya menikmati makanan dan minuman ringan, tetapi juga bisa menikmati angin sepoi-sepoi di area Waduk Grobogan. “Alhamdulillah kafenya sudah mulai buka sekitar satu bulan, antusiasnya pun cukup bagus. Rerata jumlah pengunjung sekitar 20-50 orang per hari,” jelas Udin.

Udin memastikan, pengunjung hanya boleh mampir di kafe. Karena di depan Waduk Grobogan juga masih dipasang banner yang menyebutkan masih tutup. Juga ragam atraksi di area Waduk Grobogan tidak beroperasi. Sebelumnya, untuk meningkatkan okupansi pengunjung wisata, pihaknya bekerjasama dengan bus mini (tayo, Red) yang kerap membawa rombongan warga ke Waduk Grobogan.

- Advertisement -

Sebelum PPKM, jumlah pengunjung Waduk Grobogan yang dikembangkan sejak 2018 lalu itu sekitar 80-90 orang per hari. “Kami menghormati aturan PPKM dengan tidak membuka Waduk Grobogan, jadi semua atraksi seperti bebek air atau perahu tidak beroperasi. Tetapi harapannya tentu wisata boleh buka kembali, mengingat Bojonegoro sudah PPKM level dua,” imbuh pemuda kelahiran 1990 itu.

Radar Bojonegoro – Wisata di perdesaan hingga saat ini masih belum beroperasi. Rerata masih menunggu surat edaran berupa izin untuk membuka tempat wisata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

Wisata Waduk Grobogan di Desa Bendo, Kecamatan Kapas pun masih tutup, akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bendo Ahmad Sholihudin bersama anggotanya menyiasati dengan buka kafe di area Waduk Grobogan.

Pihaknya mengacu pada aturan PPKM, kafe atau rumah makan boleh buka dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Kafe tersebut dibuka sore jelang petang dan tutup maksimal hingga pukul 21.00.

Pengunjung kafe tidak hanya menikmati makanan dan minuman ringan, tetapi juga bisa menikmati angin sepoi-sepoi di area Waduk Grobogan. “Alhamdulillah kafenya sudah mulai buka sekitar satu bulan, antusiasnya pun cukup bagus. Rerata jumlah pengunjung sekitar 20-50 orang per hari,” jelas Udin.

Udin memastikan, pengunjung hanya boleh mampir di kafe. Karena di depan Waduk Grobogan juga masih dipasang banner yang menyebutkan masih tutup. Juga ragam atraksi di area Waduk Grobogan tidak beroperasi. Sebelumnya, untuk meningkatkan okupansi pengunjung wisata, pihaknya bekerjasama dengan bus mini (tayo, Red) yang kerap membawa rombongan warga ke Waduk Grobogan.

- Advertisement -

Sebelum PPKM, jumlah pengunjung Waduk Grobogan yang dikembangkan sejak 2018 lalu itu sekitar 80-90 orang per hari. “Kami menghormati aturan PPKM dengan tidak membuka Waduk Grobogan, jadi semua atraksi seperti bebek air atau perahu tidak beroperasi. Tetapi harapannya tentu wisata boleh buka kembali, mengingat Bojonegoro sudah PPKM level dua,” imbuh pemuda kelahiran 1990 itu.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/