Radar Bojonegoro – Teka-teki besaran APBD 2022 masih belum bisa ditentukan. Namun, besaran APBD tahun depan diperkirakan bakal berkurang cukup banyak. Diproyeksi besarannya mencapai Rp 4,5 triliun. Hal itu karena beberapa tahun terakhir pendapatan terus menurun.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro Lasuri menjelaskan, besaran APBD tahun ini sebenarnya tidak sampai Rp 6 triliun. Hanya Rp 3,7 triliun. Namun, bisa mencapai Rp 6 triliun karena ada tambahan sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) tahun lalu. Jika silpa semakin sedikit, kekuatan APBD akan semakin menurun.
Tahun ini pendapatan sebesar Rp 3,7 triliun. Baik dari transfer pusat maupun pendapatan asli daerah (PAD). Namun, belanja tahun ini mencapai Rp 6 triliun. Sisanya ditutup dengan silpa. Namun, silpa juga tidak bisa menutup semua defisit belanja itu. Sehingga, APBD tahun ini masih defisit sekitar Rp 400 miliar.
Tahun ini, lanjut Lasuri, pemkab menargetkan penyerapan anggaran lebih maksimal. Sehingga, besaran silpa juga akan semakin berkurang. Hal itu tentu akan membuat APBD tahun depan juga semakin berkurang. ‘’Artinya kalau semakin kecil silpa kan kian terlihat bahwa besaran APBD nantinya sesuai pendapatan daerah secara keseluruhan,’’ jelas politikus asal Kecamatan Baureno itu.
Menurut Lasuri, proyeksi APBD tahun depan adalah Rp 4,5 triliun. Itu akan sesuai dengan besaran pendapatan diperoleh daerah. Meliputi target PAD Rp 3,7 triliun, selebihnya dari silpa tahun ini. Tahun lalu APBD dipatok sebesar Rp 6,4 triliun. Namun, dalam perjalananya besarannya mengalami koreksi. Sehingga, pada 2020 lalu besaran APBD hanya Rp 5,7 triliun.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro Anwar Mukthado belum bisa mem prediksi besaran APBD tahun depan. Belum dibahas dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). ‘’Masih belum kami bahas. Jadi, belum tahu,’’ ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Bapenda Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan bahwa pendapatan tahun ini sudah tercapai sebesar Rp 1,9 triliun. Sehingga, masih ada Rp 1,7 triliun pendapatan harus dikejar. Namun, Ibnu optimistis pendapatan tahun ini bakal tercapai. Tahun ini PAD ditarget mencapai Rp 691 miliar, dana transfer ditarget mencapai 2,9 miliar, dan pendapatan lain-lain ditarget Rp 98 miliar.