23.3 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

SMKN tanpa Zona, Pengambil PIN Lebih Bebas

- Advertisement -

KOTA– Personal identification numbers (PIN) yang dikeluarkan panitia PPDB di SMKN 1 Lamongan mencapai 815 lembar. Kepala SMKN 1 Lamongan, Tri Waluyo, mengatakan, peserta yang mengambil PIN rata – rata dari luar zona. Mereka bebas mengambil PIN karena jenjang SMK menerapkan bebas zona.

“Tidak ada kuota khusus untuk zona. Hanya prestasi dan perpindahan tugas orang tua sebesar 20 persen,“ ujarnya.

Menurut dia, cukup sulit menerapkan zona pada sekolah kejuruan. Alasannya, tidak banyak yang berkeinginan melanjutkan sekolah pada kejuruan.  Sehingga siswa dari luar kota diberi kesempatan sama untuk mendaftar.

Meski demikian, Tri Waluyo memastikan tetap mengutamakan calon peserta dalam kota. Setelah calon peserta tertampung semua, baru membuka kans luar kota.

- Advertisement -

Dia menambahkan, peserta yang mengambil PIN berasal dari banyak kecamatan dan kabupaten. Sama dengan SMA, penggunaan PIN bisa untuk seluruh lembaga di Jawa Timur. Sehingga pengambil PIN tidak bisa dijadikan tolok ukur dari jumlah peserta yang mendaftar.

Terkait data pendaftar dari jalur prestasi dan mitra warga, dia menyebut 57 peserta.  Sedangkan perpindahan orang tua belum ada. Apakah bisa diisi calon peserta jalur prestasi? Tri mengatakan, pihaknya harus mengonsultasikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dulu.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sambeng, Suwito, menuturkan, jumlah peserta sementara yang mengambil PIN terdata 344 calon siswa. Jumlah itu bisa berubah karena pengambilan dijadwalkan hingga 20 Juni nanti.

Calon pendaftar dari Kecamatan Kembangbahu, Nella dan Nelli, mengaku memilih jalur prestasi karena pernah mewakili paskibraka Lamongan di provinsi. Keduanya berharap bisa menjadi pertimbangan untuk masuk di SMKN 1 Lamongan.

KOTA– Personal identification numbers (PIN) yang dikeluarkan panitia PPDB di SMKN 1 Lamongan mencapai 815 lembar. Kepala SMKN 1 Lamongan, Tri Waluyo, mengatakan, peserta yang mengambil PIN rata – rata dari luar zona. Mereka bebas mengambil PIN karena jenjang SMK menerapkan bebas zona.

“Tidak ada kuota khusus untuk zona. Hanya prestasi dan perpindahan tugas orang tua sebesar 20 persen,“ ujarnya.

Menurut dia, cukup sulit menerapkan zona pada sekolah kejuruan. Alasannya, tidak banyak yang berkeinginan melanjutkan sekolah pada kejuruan.  Sehingga siswa dari luar kota diberi kesempatan sama untuk mendaftar.

Meski demikian, Tri Waluyo memastikan tetap mengutamakan calon peserta dalam kota. Setelah calon peserta tertampung semua, baru membuka kans luar kota.

- Advertisement -

Dia menambahkan, peserta yang mengambil PIN berasal dari banyak kecamatan dan kabupaten. Sama dengan SMA, penggunaan PIN bisa untuk seluruh lembaga di Jawa Timur. Sehingga pengambil PIN tidak bisa dijadikan tolok ukur dari jumlah peserta yang mendaftar.

Terkait data pendaftar dari jalur prestasi dan mitra warga, dia menyebut 57 peserta.  Sedangkan perpindahan orang tua belum ada. Apakah bisa diisi calon peserta jalur prestasi? Tri mengatakan, pihaknya harus mengonsultasikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dulu.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sambeng, Suwito, menuturkan, jumlah peserta sementara yang mengambil PIN terdata 344 calon siswa. Jumlah itu bisa berubah karena pengambilan dijadwalkan hingga 20 Juni nanti.

Calon pendaftar dari Kecamatan Kembangbahu, Nella dan Nelli, mengaku memilih jalur prestasi karena pernah mewakili paskibraka Lamongan di provinsi. Keduanya berharap bisa menjadi pertimbangan untuk masuk di SMKN 1 Lamongan.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/