TIKUNG – Kabupaten Lamongan menjadi tempat kunjungan keluarga Presiden Joko Widodo selama seminggu terakhir ini. Jika Kamis (8/3) Jokowi berkunjung ke Lamongan bersama istrinya Iriana, maka Senin (12/3) giliran putra bungsunya, Kaesang Pangarep, yang datang ke Kota Soto ini.Kedatangan Kaesang tidak disambut semeriah ketika ayahnya berkunjung dalam kapasitas sebagai kepala negara.
Bahkan, tidak banyak warga yang tahu ketika pemilik Sang Pisang itu mendatangi Dusun Pilanggot, Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung. Sebab, kedatangannya tanpa pegawalan ketat dari paspampres.
Kaesang menumpangi mobil Innova hitam. Dia tampil sangat sederhana. Kaesang hanya mengenakan kaus oblong abu, bercelana jins biru dengan lipatan kecil di bawahnya dan bersepatu sneakers keluaran terbaru.Dia juga bertopi hitam dengan tulisan kolektor kecebong.
Sebelum memasuki areal pertenakan milik Heru Irianto, warga desa setempat, Kaesang sempat mengenakan jaket. Namun, jaket itu kemudian dilepasnya.
Selain mengunjungi peternakan Heru, pemuda yang juga dikenal sebagai YouTuber itu meninjau peternakan milik Jufri. Kaesang tidak menjelaskan detail mengenail maksud kedatangannya.
Namun, salah satu bintang film Cek Toko Sebelah itu terlihat berbincang singkat dengan peternak. “Nanti saya sampaikan pada mitra terkait permasalahannya,” tutur Kaesang yang sempat berjalan mengelilingi kandang peternakan tersebut.
Tidak banyak kata yang diucapkan Kaesang dalam kesempatan tersebut. Namun, dia mau memberikan kesempatan ketika sejumlah orang memintanya berfoto bersama.
Setelah sekitar 30 menit berada di area peternakan itu, Kaesang beserta rombongannya bergegas meninggalkan lokasi. Heru Irianto mengatakan, kedatangan Kaesang ke Lamongan untuk menjaring aspirasi peternak.
Dia banyak menanyakan permasalahan peternak. Menurut dia, peternak sapi saat ini kurang menguntungkan. Mahalnya harga bibit tidak sesuai harga jual ketika sapi sudah besar. Akibatnya, peternak tidak mendapatkan keuntungan lebih.
Padahal, mereka sudah merawatnya dalam kurun waktu cukup lama. Heru menambahkan, tidak ada permasalahan selama proses pemeliharaan. Namun, output dari peternak yang masih menjadi permasalahan besar.
Penjualan ternak sapi hanya mengandalkan momen Idul Adha. Sehingga penjualan dengan harga sesuai akan terjadi satu kali dalam satu tahun. “Harapannya, Mas Kaesang bisa menampung permasalahan kita, dan menjalin kemitraan dengan peternak kecil,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Sukriyah, mengatakan, kedatangan Kaesang sifatnya hanya singgah. Kaesang lebih banyak mendengarkan keluhan dan permasalahan peternakan dibandingkan mengutarakan maksudnya.
“Karena dia membawa bendera swasta untuk peternak di Lamongan,” ujarnya.