KOTA – Petani di Lamongan mendapat suntikan dana Rp 4,5 miliar dari APBD. Masing-masing Rp 2 miliar untuk petani jagung dan Rp 2,5 miliar untuk petani padi. ‘’Untuk petani jagung naik dibanding tahun lalu yang hanya Rp 400 juta,’’ kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lamongan, Djohan Budiman senin (12/2).Menurut dia, dana tersebut digunakan untuk pembelian benih dan biaya perawatan. Sehingga petani bisa lebih mudah mendapatkan modal tanam. ‘’Dana tersebut bersifat pinjaman lunak,’’ ujarnya.
Dia mengungkapkan, karena nilainya terbatas, dana tersebut tidak bisa meng-cover seluruh petani di Lamongan. Pembagiannya akan disesuaikan dengan kuota. Tahun ini petani padi akan mendapatkan kuota 80 kelompok tani (poktan). Masing-masing anggota poktan mendapat bantuan Rp 3.1 juta. Sedangkan petani jagung Rp 1 juta. ‘’Kuota kelompok tani jagung belum ditentukan. Akan ditentukan berdasarkan hasil panen jagung terakhir nanti,’’ terangnya.
Menurut Djohan, bantuan itu untuk meringankan biaya permodalan bagi petani. Sebab permasalahan petani selalu berkaitan dengan modal tanam. Ketika disinggung mengenai pencabutan subsidi benih, Djohan masih enggan berkomentar. Kemungkinan Maret baru ditentukan keputusan Kementrian Pertanian. “Ditunggu saja,’’ tukasnya.