- Advertisement -
Radar Lamongan – Ketersediaan vaksin di Lamongan minggu ini aman. Sebab, ada kiriman 7.288 dosis AstraZeneca dan 43 ribu dosis Pfizer. “Minggu ini kita mulai diberikan jatah jenis Pfizer yang secara efikasinya memang paling tinggi, 95 persen bahkan lebih tinggi dari moderna 94 persen,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Menurut dia, berdasarkan penelitian para ahli, efikasi vaksin Pfizer paling tinggi. Efikasi Sinovac 65 persen, dan Astrazeneca 70 persen. Namun, jelas Taufik, tingkat efikasi vaksin setiap orang bisa berbeda. Alasannya, uji coba tidak bisa mewakili seluruh lapisan masyarakat.
Bisa jadi meski efikasi vaksinnya paling rendah, tapi bisa membentuk kekebalan tubuh orang yang sudah menerima vaksin tersebut. Taufik menambahkan, stok dosis hanya menyesuaikan kiriman dari provinsi.
Sementara provinsi juga menyesuaikan pemerintah pusat yang membeli vaksin tersebut. “Pfizer ini efikasinya tinggi karena jenis mRNA. Vaksin ini tidak menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan melainkan komponen materi genetik direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu,” terangnya.
Taufik mengatakan, efek samping dari penggunaan Pfizer untuk suntikan pertama hampir sama dengan Moderna. Yakni, nyeri di tempat suntikan. Juga ada yang demam, tapi relatif aman. Pfizer harus diletakkan pada suhu yang paling dingin. Dia berharap masyarakat yang belum disuntik, segera melakukan vaksinasi.
Radar Lamongan – Ketersediaan vaksin di Lamongan minggu ini aman. Sebab, ada kiriman 7.288 dosis AstraZeneca dan 43 ribu dosis Pfizer. “Minggu ini kita mulai diberikan jatah jenis Pfizer yang secara efikasinya memang paling tinggi, 95 persen bahkan lebih tinggi dari moderna 94 persen,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Menurut dia, berdasarkan penelitian para ahli, efikasi vaksin Pfizer paling tinggi. Efikasi Sinovac 65 persen, dan Astrazeneca 70 persen. Namun, jelas Taufik, tingkat efikasi vaksin setiap orang bisa berbeda. Alasannya, uji coba tidak bisa mewakili seluruh lapisan masyarakat.
Bisa jadi meski efikasi vaksinnya paling rendah, tapi bisa membentuk kekebalan tubuh orang yang sudah menerima vaksin tersebut. Taufik menambahkan, stok dosis hanya menyesuaikan kiriman dari provinsi.
Sementara provinsi juga menyesuaikan pemerintah pusat yang membeli vaksin tersebut. “Pfizer ini efikasinya tinggi karena jenis mRNA. Vaksin ini tidak menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan melainkan komponen materi genetik direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu,” terangnya.
Taufik mengatakan, efek samping dari penggunaan Pfizer untuk suntikan pertama hampir sama dengan Moderna. Yakni, nyeri di tempat suntikan. Juga ada yang demam, tapi relatif aman. Pfizer harus diletakkan pada suhu yang paling dingin. Dia berharap masyarakat yang belum disuntik, segera melakukan vaksinasi.