Radar Lamongan – Pelaksanaan seleksi kompetensi bidang (SKB) CPNS 2019 digelar hari ini (12/9). Tes yang digelar di SMPN 1 Lamongan itu dilaksanakan selama enam hari. Setiap peserta diberi waktu 90 menit untuk mengerjakan soal yang diujikan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lamongan Bambang Hadjar menjelaskan, persiapan tes sudah sesuai peraturan BKN. Termasuk komputer yang digunakan. Pihaknya melibatkan pihak ketiga untuk memenuhi standar yang ditetapkan BKN. Komputer itu sudah disinkronikasi dua hari sebelum pelaksanaan tes. Kemarin (11/9) tim BKN juga meninjau kesiapan di lokasi untuk memastikan tes berjalan sesuai protokol covid yang benar.
“Pas ditinjau sekalian dilakukan simulasi untuk pelaksanaan. Sehingga harapannya tes berlangsung lancer, tidak ada kendala,” harapnya. Bambang menjelaskan, simulasi itu mulai saat peserta dating. Mereka harus menggunakan masker yang menutupi bagian hidung hingga dagu. Juga, memakai face shield dan sarung tangan lateks.
Selanjutnya, simulasi peserta yang diperiksa suhu badannya. Apabila suhu di atas 37,5 derajat, maka dilakukan pemeriksaan dua kali. Jika tidak berubah, maka peserta disarankan tes di ruang khusus. Disiapkan tiga laboratorium dengan jarak masing-masing 1,5 meter, dan satu ruang isolasi untuk mereka yang suhu badannya tinggi atau mengeluhkan sakit.
Selain menyiapkan ruangan khusus, Bambang mengaku sudah menggandeng tim medis setempat untuk mengawal selama proses tes berlangsung. Sehingga, protokol kesehatan yang disiapkan sudah sesuai standar. Dia mengingatkan peserta untuk memersiapkan keperluan yang dibutuhkan saat mengikuti tes.
Di antaranya, KTP asli, kartu peserta, dan pensil. Dia menambahkan, peserta harus tiba 90 menit sebelum ujian berlangsung. Alasannya, proses pengecekannya harus diterapkan jarak supaya tidak sampai muncul klaster seleksi CPNS.
“Secara aturan sebenarnya sama, hanya teknis pelaksanaan yang berbeda karena masih pandemi,” tuturnya. Menurut Bambang, peserta yang lolos SKB ada 1.054 orang. Dari jumlah itu, 1.025 orang mengikuti tes di Lamongan. Sisanya mengikuti di daerah domisili.
Selama pandemi, BKN membebaskan peserta untuk memilih lokasi tes sesuai domisili kelahirannya. Mereka bisa tes di Kanreg atau UPT Kanreg setempat. Seperti diberitakan, Lamongan membutuhkan 490 formasi. Dari jumlah itu, 48 formasi kosong. Penyebabnya, tidak ada pendaftar atau peserta tidak lolos seleksi k ompetensi dasar beberapa waktu lalu.