BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Gelombang isolasi terhadap pedagang pasar tradisional yang reaktif rapid test terus bergerak. Setelah pedagang Pasar Kota, kini giliran Pedagang Pasar Banjarejo dan Pasar Dander.
Hanya, puluhan pedagang pasar diisolasi di Gedung Olahraga (GOR) Dabonsia dan Dander Resort. Selama isolasi, pedagang tak boleh dibesuk. Semua kebutuhan makanan dan minuman dijamin pemerintah setempat.
Kabag Humas Pemkab Bojonegoro Masirin mengatakan jumlah yang dievakuasi ada 72 pedagang. Mereka akan menampati GOR dan Dander Resort. ‘’Juga ada yang menempati shelter Desa Dander. Itu sesuai permintaan Pemdes Dander,’’ katanya kemarin (11/5).
Di Dander Resort ada 25 pedagang yang menempati. Namun, hingga kemarin petang masih ada 13 orang sedang dalam proses evakuasi. Sedangkan di GOR Dabonsia ada 33 orang. Semuanya masih dalam proses. ‘’Di shelter Desa Dander sudah ada 14 orang,’’ terangnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, kemarin siang masih penataan tempat isolasi GOR Dabonsia. Petugas menata ranjang lipat yang dijejer. Selimut. Jumlahnya puluhan.
Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Wheny Dyah Prajanti menuturkan, tengah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk isolasi. Sehingga, hingga kemarin siang GOR belum bisa ditempati untuk isolasi. ‘’Kita masih persiapan lokasinya,’’ jelasnya kemarin sore.
Yang disiapkan, menurut dia, meliputi tempat tidur, sarana air bersih, kamar mandi, dan makanan minuman. Setelah semua siap, semua pedagang yang reaktif itu akan dibawa ke GOR Dabonsia untuk menjalani isolasi.
‘’Kita harapkan bergerak malam ini (tadi malam),’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Kepala Dinkes Ani Pujiningrum menjelaskan, evakuasi pedagang reaktif ke ruang isolasi di GOR Dabonsia dan Dander Resort masih proses. Namun, sebagian pedagang sudah menempati ruang isolasi di Dander Resort. ‘’Sebagian sudah ada yang diisolasi,’’ tutur dia.
Ani menjelaskan, selama diisolasi makan dan minum mereka dijamin oleh pemkab. Sehingga, keluarganya tidak perlu mengantarkan makanan atau minuman. ‘’Mereka tidak boleh dibesuk. Kalau mengantarkan makanan atau barang boleh,’’ tuturnya.
Ani menuturkan, pihaknya tengah mengatur lokasi-lokasi isolasi untuk laki-laki dan perempuan. Sehingga, para pasien yang reaktif itu bisa lebih leluasa. ‘’Itu tengah diatur,’’ ujar perempuan pernah menjabat direktur RSUD Padangan itu.
Para pedagang itu akan diisolasi hingga hasil swab test keluar. Saat ini, mereka masih belum diambil sampel swab test. Sampel swab yang diambil baru pedagang Pasar Kota.
Rapid test pedagang Pasar Banjarejo dan Pasar Dander dilakukan Sabtu dini hari. Di Pasar Banjarejo ada 25 pedagang yang reaktif. Sedangkan, di Pasar Dander ada 57 pedagang yang reaktif. (zim/rij)