- Advertisement -
TUBAN – Di tengah kesibukannya menyiapkan pencalegan 2019, sekelompok simpatisan sebuah partai di Tuban memilih menggelar aksi damai jumat (11/5). Mereka menyuarakan pembebasan Baitul Maqdis di bundaran patung Letda Sutjipto. Satu jam lebih, mereka menggelar aksi damai sambil membawa bendera dan poster.
Syaiful Antariksa, ketua partai tersebut mengatakan, partainya mengambil enam sikap soal Baitul Maqdis. Salah satunya agar majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersikap tegas atas pelanggaran Donald Trump yang bertentangan dengan sembilan resolusi Dewan Keamanan PBB. ‘’Organisasi kerja sama Islam (OKI) mari bersatu dan menentang keras keputusan Trump tersebut serta menggelar sidang darurat sebagai suara aspirasi umat Islam global,’’ tegasnya.
Syaiful juga mendesak Amerika Serikat untuk membatalkan pengakuan terhadap eksistensi negara Israel dan rencana pemindahan kedutaannya ke Jerusalem (Baitul Maqdis), serta keputusan provokatifnya yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibukota Israel.
Dia juga menyerukan pemerintah RI untuk berjuang keras menggunakan haknya dalam menekan OKI dan PBB untuk bersama melawan keputusan Trump. Itu sebagaimana janji pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri bahwa Palestina berada di jantung hati kebijakan luar negeri Indonesia.
”Umat Islam harus memperkokoh ukhuwah Islamiyah serta tetap berada di bawah bimbingan ulama rabbani agar tercapainya tujuan perjuangan pembebasan Baitul Maqdis dan kembalinya Masjid Al Aqsa ke pangkuan kaum muslimin,” kata dia.
TUBAN – Di tengah kesibukannya menyiapkan pencalegan 2019, sekelompok simpatisan sebuah partai di Tuban memilih menggelar aksi damai jumat (11/5). Mereka menyuarakan pembebasan Baitul Maqdis di bundaran patung Letda Sutjipto. Satu jam lebih, mereka menggelar aksi damai sambil membawa bendera dan poster.
Syaiful Antariksa, ketua partai tersebut mengatakan, partainya mengambil enam sikap soal Baitul Maqdis. Salah satunya agar majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersikap tegas atas pelanggaran Donald Trump yang bertentangan dengan sembilan resolusi Dewan Keamanan PBB. ‘’Organisasi kerja sama Islam (OKI) mari bersatu dan menentang keras keputusan Trump tersebut serta menggelar sidang darurat sebagai suara aspirasi umat Islam global,’’ tegasnya.
Syaiful juga mendesak Amerika Serikat untuk membatalkan pengakuan terhadap eksistensi negara Israel dan rencana pemindahan kedutaannya ke Jerusalem (Baitul Maqdis), serta keputusan provokatifnya yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibukota Israel.
Dia juga menyerukan pemerintah RI untuk berjuang keras menggunakan haknya dalam menekan OKI dan PBB untuk bersama melawan keputusan Trump. Itu sebagaimana janji pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri bahwa Palestina berada di jantung hati kebijakan luar negeri Indonesia.
”Umat Islam harus memperkokoh ukhuwah Islamiyah serta tetap berada di bawah bimbingan ulama rabbani agar tercapainya tujuan perjuangan pembebasan Baitul Maqdis dan kembalinya Masjid Al Aqsa ke pangkuan kaum muslimin,” kata dia.