BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Rencana pemindahan pedagang Pasar Kota ke Pasar Banjarejo II belum ditentukan. Paguyuban pedagang menunggu undangan pemkab untuk melakukan pembahasan terkait hal itu. Saat ini para pedagang masih keberatan pindah ke pasar yang baru selesai dibangun itu.
‘’Kami sudah sering mengirim surat ke pemkab untuk mediasi. Tidak pernah ada jawaban. Jadi, kami menunggu undangan terkait ini,’’ ungkap Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kota Bojonegoro Wasito.
Wasito mengatakan, para pedagang sejauh ini tidak pernah dilibatkan dalam rencana itu. Bahkan, pembangunan Pasar Banjarejo II yang akan digunakan sebagai tempat berjualan juga tidak diajak berembuk. Karena itu terkait pemindahan, pihaknya menunggu undangan pemkab untuk pembahasan.
‘’Kami tunggu undangan pembahasannya. Sampai saat ini belum ada,’’ jelasnya.
Menurut Wasito, para pedagang tidak mau pindah ke Pasar Banjarejo II. Selain karena bakal kehilangan pelanggan, mereka juga pemilik sah kios ditempati. Sebab, mereka membeli dari investor membangun pasar itu. ‘’Itu bisa dibuktikan dengan akta notarisnya,’’ jelasnya.
Pasar baru itu juga belum memiliki pelanggan. Dia yakin sebagian pedagang akan kehilanggan pelanggan saat pindah. Bahkan, perlu waktu bertahun-tahun bisa pulih seperti semua. ‘’Pindah lokasi jualan yang masih di pasar kota saja perlu waktu empat bulan. Apalagi ini di pasar yang baru,’’ jelasnya.
Wasito mencontohkan Pasar Banjarejo. Hingga kini pedagang di pasar yang dibangun dua lantai itu masih belum menemukan pelanggannya. Banyak mengeluh sepi pembeli. ‘’Padahal, pasar itu dibangun dengan begitu megahnya,’’ jelasnya.
Dari situ, lanjutnya, pihaknya keberatan dengan rencana pemindahan Pasar Kota ke Pasar Banjarejo II.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Sukaemi hingga kemarin masih belum memberikan keterangan apapun. Saat dikonfirmasi via telpon maupun pesan WA juga tidak memberikan jawaban.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi C DPRD Sigit Kushariyanto mengatakan bahwa pemindahan pedagang pasar memang bukan perkara mudah. Pemkab harus menjadi pasar baru itu pusat ekonomi baru. Sehingga, bisa menarik pedagang untuk berjualan.
Pedagang Pasar Kota Bojonegoro Belum Siap Pindah

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Rencana pemindahan pedagang Pasar Kota ke Pasar Banjarejo II belum ditentukan. Paguyuban pedagang menunggu undangan pemkab untuk melakukan pembahasan terkait hal itu. Saat ini para pedagang masih keberatan pindah ke pasar yang baru selesai dibangun itu.
‘’Kami sudah sering mengirim surat ke pemkab untuk mediasi. Tidak pernah ada jawaban. Jadi, kami menunggu undangan terkait ini,’’ ungkap Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kota Bojonegoro Wasito.
Wasito mengatakan, para pedagang sejauh ini tidak pernah dilibatkan dalam rencana itu. Bahkan, pembangunan Pasar Banjarejo II yang akan digunakan sebagai tempat berjualan juga tidak diajak berembuk. Karena itu terkait pemindahan, pihaknya menunggu undangan pemkab untuk pembahasan.
‘’Kami tunggu undangan pembahasannya. Sampai saat ini belum ada,’’ jelasnya.
Menurut Wasito, para pedagang tidak mau pindah ke Pasar Banjarejo II. Selain karena bakal kehilangan pelanggan, mereka juga pemilik sah kios ditempati. Sebab, mereka membeli dari investor membangun pasar itu. ‘’Itu bisa dibuktikan dengan akta notarisnya,’’ jelasnya.
Pasar baru itu juga belum memiliki pelanggan. Dia yakin sebagian pedagang akan kehilanggan pelanggan saat pindah. Bahkan, perlu waktu bertahun-tahun bisa pulih seperti semua. ‘’Pindah lokasi jualan yang masih di pasar kota saja perlu waktu empat bulan. Apalagi ini di pasar yang baru,’’ jelasnya.
Wasito mencontohkan Pasar Banjarejo. Hingga kini pedagang di pasar yang dibangun dua lantai itu masih belum menemukan pelanggannya. Banyak mengeluh sepi pembeli. ‘’Padahal, pasar itu dibangun dengan begitu megahnya,’’ jelasnya.
Dari situ, lanjutnya, pihaknya keberatan dengan rencana pemindahan Pasar Kota ke Pasar Banjarejo II.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Sukaemi hingga kemarin masih belum memberikan keterangan apapun. Saat dikonfirmasi via telpon maupun pesan WA juga tidak memberikan jawaban.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi C DPRD Sigit Kushariyanto mengatakan bahwa pemindahan pedagang pasar memang bukan perkara mudah. Pemkab harus menjadi pasar baru itu pusat ekonomi baru. Sehingga, bisa menarik pedagang untuk berjualan.