BOJONEGORO – Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Karangploso Malang, tercatat mulai November hingga akhir Desember 2017 sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai diguyur hujan, termasuk Bojonegoro.
Surat dari BMKG Nomor KT.304/171/KMLG/X/2017 yang diterima Pemkab Bojonegoro tersebut berisi tentang prakiraan cuaca di Bojonegoro pada November hingga Desember 2017.
Wilayah Bojonegoro bakal diguyur hujan dengan intensitas sedang. Antara 151 hingga 200 millimeter/jam.
Kabag Humas Pemkab Bojonegoro Heru Sugiarto mengatakan, hujan di akhir tahun biasanya disertai dengan terjadinya angin kencang dan petir.
’’Karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar mulai meningkatkan kewaspadaan memasuki awal musim hujan,” katanya kemarin (10/11).
Seyogyanya, lanjut dia, daerah rawan bencana agar mulai mengintensifkan kesiapan.
Sebab, di awal musim hujan seperti saat ini, angin puting beliung rawan terjadi. Khususnya di wilayah pinggiran hutan.
’’Intensitas curah hujan yang tinggi juga akan berdampak pada terjadinya banjir bandang.
Biasanya banjir bandang di Bojonegoro adalah hujan dengan intensitas lebat lebih dari dua jam,” ucapnya.
Karena itu, masyarakat diminta mengintensifkan kewaspadaan.
Di antaranya, jika menemui pohon yang rawan roboh untuk segera melaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro agar segera dilakukan pemotongan.
’’Antisipasi tersebut untuk menghindari terjadinya korban, baik materiil maupun korban jiwa,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo mengatakan, memasuki 2018 tepatnya Januari, sebagian besar wilayah Bojonegoro bakal dilanda hujan dengan intensitas lebat dengan curah hujan berkisar 201-300 millimeter.
’’Ancaman-ancaman bencana di musim hujan mulai kita petakan, juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait soal kesiapan menghadapi ancaman bencana di musim hujan,” pungkasnya.