BOJONEGORO – Viralnya video perkelahian antara guru dan siswa di SMAN 1 Tambakrejo juga menjadi atensi Polres Bojonegoro. Meski kasus perkelahian tersebut sudah dilakukan mediasi internal sekolah dan sudah disepakati damai, pihak kepolisian mengklarifikasi langsung ke sekolah melalui unit pelayanan perempuan dan anak (UPPA).
Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli mengungkapkan pihak UPPA Polres Bojonegoro sudah melakukan klarifikasi ke sekolah. Dia mengatakan, posisi polres hanya untuk mengawasi agar tidak terjadi kejadian serupa. Selain itu, kapolres juga menerima informasi semua pihak akan dikumpulkan di Cabang Dinas Pendidikan Bojonegoro agar tidak ada salah paham lagi.
“Mulai dari guru, siswa, dan orang tua nantinya akan didudukkan bersama di kantor cabang dinas pendidikan,” jelasnya.
Tetapi, kapolres menambahkan bahwa ada rencana diversi bagi siswa. Sebab, menurutnya biar bagaimanapun guru harus dihormati selama konteks memarahinya untuk mendidik. Jadi, guru jangan dilawan seenaknya. Dia juga sangat berharap kejadian perkelahian antara guru dan siswa tidak terulang lagi di kemudian hari.
“Harus dijadikan pembelajaran bersama, klarifikasi kami juga mendorong keduanya membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi perbuatan yang tak pantas ditiru tersebut,” katanya.
Perlu diketahui, kasus perkelahian itu terjadi pada Selasa (26/3) pekan lalu. Namun, viral di media sosial sekitar Kamis (28/3) lalu. Adapun penyebab kejadian tersebut diawali adu mulut. Di saat guru menasihati sekaligus memarahi siswa kelas X tersebut karena tidak mau potong rambut dan tidak ikut pramuka, tiba-tiba perkataannya dibantah. Sang guru pun bereaksi menarik baju siswa. Seketika perkelahian terjadi.