- Advertisement -
BRONDONG – Meski sempat viral, pengunjung obyek wisata akar langit atau pohon trinil yang berada di Desa Sendangharjo Kecamatan Brondong tidak stabil. Hanya meningkat pada akhir pecan dan hari libur. Sedangkan pada hari biasa sepi pengunjung. Kondisi itu mempengaruhi aktivitas warung-warung yang ada di lokasi wisata tersebut. Mereka memilih tidak berjualan atau tutup pada hari aktif (Senin-Jumat). Dan hanya beroperasi saat akhir pekan atau hari libur. ‘’Hari biasa masih sepi, tapi kalau liburan baru ramai,’’ tutur Zulaikhah, salah satu pemilik warung yang memilih tetap buka Selasa (10/4).
Dia mengaku tetap buka warung, namun mulai siang sampai sore. Karena saat pagi dan malam sepi pengunjung. ‘’Saat akhir pekan dan musim liburan, dipastikan ramai pengunjung dan semua pemilik warung buka,’’ ujarnya.Sikap para pemilik warung tersebut cukup wajar. Karena biaya operasional warung saat sepi tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. ‘’Kalau kondisi sepi, dapat uang Rp 50 Ribu sudah bagus,’’ ungkap Zulaikhah.
Sementara itu, Kepala Desa Sendangharjo, Ahmad Kirom menyatakan, meskipun sepi pengunjung, namun tetap ada pengunjung yang datang. Karena obyek wisata tersebut sudah mulai dikenal di kabupaten tetangga, seperti Tuban dan Bojonegoro dan Gresik.
Untuk pengelolaan wisata, ujar dia, saat ini masih ditangani sepenuhnya oleh PT Perhutani. Karena lokasinya di atas lahan milik PT Perhutani. Namun untuk parkir dan warung dikelola warga sekitar. ‘’Meski sepi tetap ada pengunjung, tapi tak seperti saat liburan atau akhir pekan,’’ katanya.
BRONDONG – Meski sempat viral, pengunjung obyek wisata akar langit atau pohon trinil yang berada di Desa Sendangharjo Kecamatan Brondong tidak stabil. Hanya meningkat pada akhir pecan dan hari libur. Sedangkan pada hari biasa sepi pengunjung. Kondisi itu mempengaruhi aktivitas warung-warung yang ada di lokasi wisata tersebut. Mereka memilih tidak berjualan atau tutup pada hari aktif (Senin-Jumat). Dan hanya beroperasi saat akhir pekan atau hari libur. ‘’Hari biasa masih sepi, tapi kalau liburan baru ramai,’’ tutur Zulaikhah, salah satu pemilik warung yang memilih tetap buka Selasa (10/4).
Dia mengaku tetap buka warung, namun mulai siang sampai sore. Karena saat pagi dan malam sepi pengunjung. ‘’Saat akhir pekan dan musim liburan, dipastikan ramai pengunjung dan semua pemilik warung buka,’’ ujarnya.Sikap para pemilik warung tersebut cukup wajar. Karena biaya operasional warung saat sepi tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. ‘’Kalau kondisi sepi, dapat uang Rp 50 Ribu sudah bagus,’’ ungkap Zulaikhah.
Sementara itu, Kepala Desa Sendangharjo, Ahmad Kirom menyatakan, meskipun sepi pengunjung, namun tetap ada pengunjung yang datang. Karena obyek wisata tersebut sudah mulai dikenal di kabupaten tetangga, seperti Tuban dan Bojonegoro dan Gresik.
Untuk pengelolaan wisata, ujar dia, saat ini masih ditangani sepenuhnya oleh PT Perhutani. Karena lokasinya di atas lahan milik PT Perhutani. Namun untuk parkir dan warung dikelola warga sekitar. ‘’Meski sepi tetap ada pengunjung, tapi tak seperti saat liburan atau akhir pekan,’’ katanya.