26.6 C
Bojonegoro
Saturday, March 25, 2023

Gadis ini Suka Dekat dengan Anak-Anak

- Advertisement -

Seberapa tinggi dan bagus capaian pendidikan masyarakat di suatu daerah, tidak pernah lepas dari keberadaan pendidikan dasar. Begitu pemahaman Desi Wulandari, sosok perempuan kalem yang sangat menikmati berkumpul dengan anak-anak sebagai pendidik. Menurut dara yang akrab disapa Wulan tersebut, pendidikan dasar menjadi poros terpenting pada perkembangan pendidikan.

Karena itu, agar dunia pendidian di Bojonegoro bisa maju, menurut dia, pendidikan dasar harus mulai diperhatikan. 

”Terutama dalam hal fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil, harus mulai diperhatikan,” ucap alumni Unesa Surabaya jurusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) tersebut. 

Gadis 22 tahun tersebut berharap agar dunia pendidikan dasar di Bojonegoro kian hari kian lebih baik.

Sebab, berbagai hal yang akan dihadapi individu di kemudian hari tidak bakal lepas dari kondisi pendidikan dasarnya.

- Advertisement -

Pendidikan dasar mempengaruhi karakter perkembangan mental. ”Sekolah-sekolah dasar di kawasan terpencil harus mulai diperhatikan dan dilengkapi fasilitasnya,” ungkap dia. 

Dara yang sehari-hari menjadi staf pengajar di SDN Kadipaten 1 itu menginginkan agar pendidikan dasar menjadi program utama bagi calon pemimpin Bojonegoro.

Mengingat, jika bertujuan untuk kemajuan, pendidikan tidak bisa dijauhkan dari fokus program pemerintahan.

Dengan adanya pemimpin yang visioner di bidang pendidikan, berbagai masalah pendidikan dasar di Bojongoro bisa teratasi. 

Wulan pun selain menjadi seorang pendidik, dia suka sangat hobi belajar dan bermain bersama anak-anak.

Khususnya setiap Rabu selalu menyempatkan bermain bersama di depan rumah bersama komunitas Buku Sisa untuk Asa (B-sunsa) Bojonegoro yang rutin membawa perpus kelilingnya ke rumah Wulan yang berada di wilayah Banjarejo.

”Sebuah kenikmatan tersendiri ketika melihat tumbuh kembang anak-anak menuju ke arah yang lebih positif,” tuturnya. 

Adapun semangat yang dia tanamkan kepada anak-anak di dekatnya. Sebab, asa harus digantung setinggi mungkin, selama terus berusaha dan berdoa, pastinya atas izin Allah sebagai penentu usaha yang telah dilakukan. 

Wulan sendiri merupakan lulusan Unesa dari jalur bidik misi, sehingga bukan berasal dari anak orang kaya, tetapi tidak ada yang mustahil.

”Ketika kita merasa takut tidak meraih asa tersebut, berarti sudah meragukan kebesaran Allah. Intinya, selalu berusaha dan yakin kepada Allah, pasti akan ditunjukkan jalan,” jelasnya.

Seberapa tinggi dan bagus capaian pendidikan masyarakat di suatu daerah, tidak pernah lepas dari keberadaan pendidikan dasar. Begitu pemahaman Desi Wulandari, sosok perempuan kalem yang sangat menikmati berkumpul dengan anak-anak sebagai pendidik. Menurut dara yang akrab disapa Wulan tersebut, pendidikan dasar menjadi poros terpenting pada perkembangan pendidikan.

Karena itu, agar dunia pendidian di Bojonegoro bisa maju, menurut dia, pendidikan dasar harus mulai diperhatikan. 

”Terutama dalam hal fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil, harus mulai diperhatikan,” ucap alumni Unesa Surabaya jurusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) tersebut. 

Gadis 22 tahun tersebut berharap agar dunia pendidikan dasar di Bojonegoro kian hari kian lebih baik.

Sebab, berbagai hal yang akan dihadapi individu di kemudian hari tidak bakal lepas dari kondisi pendidikan dasarnya.

- Advertisement -

Pendidikan dasar mempengaruhi karakter perkembangan mental. ”Sekolah-sekolah dasar di kawasan terpencil harus mulai diperhatikan dan dilengkapi fasilitasnya,” ungkap dia. 

Dara yang sehari-hari menjadi staf pengajar di SDN Kadipaten 1 itu menginginkan agar pendidikan dasar menjadi program utama bagi calon pemimpin Bojonegoro.

Mengingat, jika bertujuan untuk kemajuan, pendidikan tidak bisa dijauhkan dari fokus program pemerintahan.

Dengan adanya pemimpin yang visioner di bidang pendidikan, berbagai masalah pendidikan dasar di Bojongoro bisa teratasi. 

Wulan pun selain menjadi seorang pendidik, dia suka sangat hobi belajar dan bermain bersama anak-anak.

Khususnya setiap Rabu selalu menyempatkan bermain bersama di depan rumah bersama komunitas Buku Sisa untuk Asa (B-sunsa) Bojonegoro yang rutin membawa perpus kelilingnya ke rumah Wulan yang berada di wilayah Banjarejo.

”Sebuah kenikmatan tersendiri ketika melihat tumbuh kembang anak-anak menuju ke arah yang lebih positif,” tuturnya. 

Adapun semangat yang dia tanamkan kepada anak-anak di dekatnya. Sebab, asa harus digantung setinggi mungkin, selama terus berusaha dan berdoa, pastinya atas izin Allah sebagai penentu usaha yang telah dilakukan. 

Wulan sendiri merupakan lulusan Unesa dari jalur bidik misi, sehingga bukan berasal dari anak orang kaya, tetapi tidak ada yang mustahil.

”Ketika kita merasa takut tidak meraih asa tersebut, berarti sudah meragukan kebesaran Allah. Intinya, selalu berusaha dan yakin kepada Allah, pasti akan ditunjukkan jalan,” jelasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/