Radar Bojonegoro – Sektor konstruksi terus bergerak meskipun pandemi. Para pekerja tampak bersahabat dengan terik matahari dalam penuntasan tiang pancang proyek jembatan penghubung Kecamatan Kanor, Bojonegoro dengan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro kemarin siang (8/7), tiang pancang sudah mulai terpasang dari timur atau sisi wilayah Kecamatan Kanor. Berbagai kendaraan alat berat beroperasi dengan puluhan pekerja. Truk hilir mudik mengangkut material. Sebagian pekerja dengan alat berat menguruk tebing sisi timur Bengawan Solo untuk persiapan tiang pancang jembatan selanjutnya.
Aktivitas warga sekitar maupun warga melintas tetap bisa menyeberang ke wilayah Kabupaten Tuban maupun sebaliknya menggunakan perahu tambang. Camat Kanor Agus Saiful Aris menjelaskan, progres pembangunan Jembatan Kanor-Rengel (Kare) akhir-akhir ini pengurukan dan pemasangan u-ditch.
Sedangkan, pemasangan tiang pancang masih terus berjalan dan juga pembersihan lingkungan sekitar jembatan. “Sejauh ini terpantau lancar, semoga tidak ada kendala,” ucap Saiful.
Kepala Desa (Kades) Semam bung Neny Rachmawati juga menyampaikan, bahwa informasinya proses pemasangan tiang pancang sudah 50 persen. Selain itu, ada pemasangan u-ditch untuk drainase. Ia menambahkan, pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Kare melibatkan warga lokal sebagai pekerja unskill.
Ada tujuh warganya terlibat proyek tersebut. Juga beberapa warga memiliki armada truk ikut dilibatkan bergantian sesuai kebutuhan proyek. “Per hari ini (kemarin, Red) sekitar tujuh warga dilibatkan menjadi pekerja unskill, nantinya tentu akan menyesuaikan kebutuhan proyek tersebut,” jelasnya.
Perlu diketahui, konstruksi Jembatan Kare memiliki panjang 210 meter, terdiri atas 5 bentang menggunakan rangka baja. Panjang bentang pertama 20 meter, bentang kedua 55 meter, bentang ketiga 60 meter, bentang keempat 55 meter, bentang kelima 20 meter.
Sedangkan lebar jalur kendaraan 7 meter dan trotoar masing-masing sisi satu meter. Sehingga lebar jembatan 9 meter. Nantinya, jembatan membentang di Sungai Bengawan Solo itu diperkirakan bisa menopang beban seberat 120 ton. Proyek Jembatan Kare dikerjakan oleh PT Dwi Ponggo Seto dengan nilai penawaran Rp 88,6 miliar dari pagu Rp 93,8 miliar.