BOJONEGORO – Hingga kini perusahaan daerah air minum (PDAM) belum mengoperasionalkan sumber air di Desa Ngringinrejo, Kalitidu. Padahal, pembangunan fasilitas sumber air itu sudah dilakukan sejak 2017 silam.
Direktur PDAM Bojonegoro Sukahanan menuturkan, saat ini pengoperasionalan sumber itu dalam tahap persiapan. Persiapan yang dilakukan saat ini adalah pemasangan instalasi.
Diperkirakan, kata dia, tuntas pertengahan tahun ini. Setelah itu, maka pengoperasionalan sumber bisa dilakukan. “Nanti rencananya sumber itu akan dialirkan ke kawasan barat, yaitu Kalitidu, Malo, dan Ngasem,” ujar Hanan kemarin (8/3).
Hanan menjelaskan, selama ini kawasan itu belum memiliki saluran PDAM. Jika sumber di Ngringinrejo itu dioperasionalkan, maka air PDAM akan mengalir di kawasan itu.
“Nanti sebagian akan dialirkan ke kota juga,” jelasnya.
Hanan menjelaskan, sumber di Desa Ngringinrejo tidak dibangun oleh PDAM. Juga tidak dibangun pemkab. Melainkan dibangun langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
Dananya diperoleh dari luar negeri. Yakni dari bantuan hibah Hungaria. Salah satu negara Eropa. “Itu memang dari Hungaria. Kita nanti hanya kebagian mengelolanya saja,” jelasnya.
Hanan melanjutkan, anggaran yang digunakan untuk pembangunan sumber air itu cukup besar. Yakni Rp 20 miliar. Semua itu adalah bantuan hibah dari Hungaria melalui Kemen PUPR.
Menurut Hanan, sumber air di Ngringinrejo itu memang besar. Bisa mengeluarkan 150 liter per detik. Sebab, sumber di kawasan itu sangat besar. “Itu sumber dari bengawan,” jelasnya.
Kawasan barat memang sudah memiliki cabang PDAM. Yakni Purwosari dan Padangan. Namun, itu tidak sampai menjangkau Kalitidu, Malo, dan Ngasem.