LAMONGAN, Radar Lamongan – Tidak hanya banjir dan tanah longsor, perubahan musim panas ke penghujan (musim pancaroba) saat ini juga berisiko munculnya berbagai penyakit. Antara lain, influenza, ispa (inspeksi saluran pernafasan akut), dan demam berdarah. Sehingga harus diantisipasi sedini mungkin.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lamongan, Indra Tsani mengaku, antisipasi dini munculnya berbagai penyakit tersebut gencar dilakukan. Salah satunya dengan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah-rumah warga. ‘’Juga gencar sosialisasi perilaku hidup bersih baik, di rumah maupun lingkungan tempat kerja,’’ katanya kemarin (7/11).
Menurut dia, serangan penyakit musim pancaroba paling banyak yakni influenza (flu) dan demam berdarah (DB). Penyakit flu bisa disembuhkan dengan obat-obat peningkatan daya tahan tubuh, agar penderita tidak sampai tumbang. Sedangkan penyakit DB sebagian penderita membutuhkan perawatan khusus apabila tidak segera tertangani. “Kita antisipasi dengan PSN dulu. Kalau memang dibutuhkan, baru tindakan fogging. Karena fogging ini keuntungannya tidak semaksimal PSN,” jelasnya.
Indra mengungkapkan, temuan kasus DB Januari sampai Oktober lalu sekitar 72 penderita. Bulan lalu (Oktober) temuannya cukup banyak, mencapai 18 penderita. Tapi rata-rata bisa disembuhkan. Karena penderita langsung memeriksakan diri ke petugas pelayanan kesehatan, sehingga bisa langsung tertangani. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak usia 2-10 tahun, mencapai 40 lebih. Sisanya penderita dewasa rentang usia 20-40 tahun.
Dia menjelaskan, anak-anak lebih rentan terserang DB karena mereka tidak bisa memilih lokasi bermain. Biasanya mereka bermain di lokasi terbuka atau semak-semak, sehingga lebih mudah terkena gigitan nyamuk Aedes aegypty, penyebar DB. Biasanya nyamuk ini banyak muncul pada pagi hari, ketika anak mulai beraktivitas di luar. “Sebaiknya orang tua lebih waspada khususnya pagi hari. Karena nyamuk yang berbahaya ini keluarnya waktu pagi,” terangnya.
Sebagai tindakan antisipatif, Indra meminta orang tua untuk melakukan upaya pencegahan melalui PSN. Salah satunya dengan rutin membersihkan rumah dan lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, pada perubahan musim ini sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan bergizi, buah, sayur, dan ikan serta berolahraga supaya imunitasnya terjaga.
Waspadai Demam Berdarah

LAMONGAN, Radar Lamongan – Tidak hanya banjir dan tanah longsor, perubahan musim panas ke penghujan (musim pancaroba) saat ini juga berisiko munculnya berbagai penyakit. Antara lain, influenza, ispa (inspeksi saluran pernafasan akut), dan demam berdarah. Sehingga harus diantisipasi sedini mungkin.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lamongan, Indra Tsani mengaku, antisipasi dini munculnya berbagai penyakit tersebut gencar dilakukan. Salah satunya dengan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah-rumah warga. ‘’Juga gencar sosialisasi perilaku hidup bersih baik, di rumah maupun lingkungan tempat kerja,’’ katanya kemarin (7/11).
Menurut dia, serangan penyakit musim pancaroba paling banyak yakni influenza (flu) dan demam berdarah (DB). Penyakit flu bisa disembuhkan dengan obat-obat peningkatan daya tahan tubuh, agar penderita tidak sampai tumbang. Sedangkan penyakit DB sebagian penderita membutuhkan perawatan khusus apabila tidak segera tertangani. “Kita antisipasi dengan PSN dulu. Kalau memang dibutuhkan, baru tindakan fogging. Karena fogging ini keuntungannya tidak semaksimal PSN,” jelasnya.
Indra mengungkapkan, temuan kasus DB Januari sampai Oktober lalu sekitar 72 penderita. Bulan lalu (Oktober) temuannya cukup banyak, mencapai 18 penderita. Tapi rata-rata bisa disembuhkan. Karena penderita langsung memeriksakan diri ke petugas pelayanan kesehatan, sehingga bisa langsung tertangani. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak usia 2-10 tahun, mencapai 40 lebih. Sisanya penderita dewasa rentang usia 20-40 tahun.
Dia menjelaskan, anak-anak lebih rentan terserang DB karena mereka tidak bisa memilih lokasi bermain. Biasanya mereka bermain di lokasi terbuka atau semak-semak, sehingga lebih mudah terkena gigitan nyamuk Aedes aegypty, penyebar DB. Biasanya nyamuk ini banyak muncul pada pagi hari, ketika anak mulai beraktivitas di luar. “Sebaiknya orang tua lebih waspada khususnya pagi hari. Karena nyamuk yang berbahaya ini keluarnya waktu pagi,” terangnya.
Sebagai tindakan antisipatif, Indra meminta orang tua untuk melakukan upaya pencegahan melalui PSN. Salah satunya dengan rutin membersihkan rumah dan lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, pada perubahan musim ini sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan bergizi, buah, sayur, dan ikan serta berolahraga supaya imunitasnya terjaga.