Generasi muda desa adalah modal bagi bangsa Indonesia dalam membangun potensi lokal di pedesaan. Hal itu disampaikan anggota DPRD Tuban Andhi Hartanto, S.Pd saat acara Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di desa Mentoro, Kecamatan Soko, Tuban, Minggu (05/11).
Andhi menghimbau agar generasi muda untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi. Supaya bisa memajukan potensi lokal. Sehingga dapat mengalihkan maraknya jumlah remaja yang menikah dini, hamil di luar nikah, ancaman bahaya narkoba hingga mencegah arus urbanisasi.
H. Abidin Fikri, SH., MH. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyampaikan bahwa menurut data BPS jumlah penduduk Indonesia usia kerja yang berumur di atas 15 tahun mencapai 186,1 juta jiwa per Agustus 2015. Dari jumlah tersebut 26 persennya atau 48,3 juta jiwa hanya berpendidikan SD.
Penyerapan tenaga kerja per Agustus 2016 masih didominasi oleh penduduk dengan pendidikan SD sebanyak 49,97 juta orang (42,20 persen). ‘’Pendidikan generasi muda kita masih rendah, padahal generasi muda yang mendominasi angkatan kerja disetiap tahunnya,” kata Abidin.
Lebih lanjut, Anggota Komisi IX itu menjelaskan, bonus demografi akan sangat sulit dimanfaatkan dengan baik jika kapasitas generasi muda gagal mengembangkan kapasitas diri. Baik secara karakter, pendidikan dan kompetensi.
Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN Propinsi Jawa Timur, Dra Sofia Hanik, MM menuturkan bahwa dengan angka harapan hidup di Tuban yang lebih dari 70,2 tahun, maka diharapkan masyarakat berperan aktif dalam berbagai program BKKBN.
Selain dihadiri oleh perwakilan Bappemas Kabupaten Tuban, BKKBN Provinsi Jawa Timur, kader-kader PLKB dari Tuban, acara ini dipenuhi ratusan masyarakat sekitar Desa Mentoro.