BOJONEGORO – Debit air Bengawan Solo kemarin (7/4) terpantau menurun jika ditilik dari tiga titik wilayah. Bahkan tergolong normal dan tak menyentuh siaga hijau. Meski begitu, warga Bojonegoro dan yang tinggal di bantaran Bengawan Solo agar tetap waspada dengan kondisi cuaca yang tak terprediksi.
Terkait prakiraan cuaca hingga 9 April, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia mengatakan, Bojonegoro akan dilanda hujan dengan intensitas sedang siang besok (hari ini, Red). Sisanya, hanya cerah berawan dan berawan.
“Saya mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap angin dan petir. Sebab, meski telah memasuki April, diperkirakan hujan masih akan turun,” kata dia kemarin (7/4).
Sementara itu, perihal debit air Bengawan Solo, lanjut dia, menurut data Perum Jasa Tirta I Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo, tinggi air muka (TMA) di Bojonegoro tergolong menurun dan normal. Bahkan, tak masuk dalam kondisi atau batas siaga hijau.
Tercatat, mulai pukul 10.00 hingga 15.00, kondisi TMA Bengawan Solo di tiga titik mengalami penurunan. Mulai dari wilayah Karangnongko, Ngraho, yang bermula 25,43 menurun hingga 24,88 peilschaal. Terpaut 4,12 dari batas siaga hijau, yakni 29,00 pheischaal.
Hal senada juga terjadi di Bendungan Gerak Bojonegoro. Debit air mengalami penurunan mulai dari 15,48 hingga 15,25 peilschaal pukul 15.00. Terpaut 0,25 dari batas siaga hijau, yakni 15,50 peilschaal.
Sedangkan, di Taman Bengawan Solo (TBS) Kecamatan Kota juga mengalami penurunan TMA. Pada pukul 10.00 debit air sebanyak 12,83 menurun hingga 12,74 peilschaal. Terpaut 0,26 dari batas siaga hijau, yaitu 13,00 peilschaal.