SEKAR – Intensitas hujan tinggi pada Rabu (6/3) lalu ternyata mengakibatkan sebuah bukit di wilayah Dusun Tengaring, Desa Klino, Kecamatan Sekar, longsor. Sehingga mengakibatkan rumah milik Waluyo yang berada di bawah bukit tersebut tertimbun longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tanah longsor tersebut membuat dinding samping rumah korban jebol. Adapun kerugian material diperkirakan sebesar Rp 6 juta.
Kapolsek Sekar AKP Rumadi menerangkan, bahwa kronologi kejadian tersebut bermula ketika hujan lebat sejak sore hingga petang pada Rabu lalu. Selanjutnya sekitar pukul 20.00, tiba-tiba bukit yang berada di samping rumah korban longsor dan menimpa dinding samping rumahnya.
“Longsoran tersebut merusak sisi samping rumah korban dan tertimbun tanah,” jelasnya.
Setelah pihaknya mendapat laporan, petugas kepolisian bersama perangkat desa setempat, segera mendatangi lokasi kejadian guna mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Menurutnya, guna menghindari kemungkinan terjadinya tanah longsor susulan di kemudian hari dilaksanakan musyarawah antara korban dengan pemerintah desa setempat. Ada kesepakatan dilakukan kerja bakti untuk memindahkan rumah korban ke lokasi yang lebih aman kemarin (7/3).
“Berhubung bangunan rumah korban semipermanen, perangkat desa setempat bersama warga gotong royong memindahkan rumah korban ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia mengatakan, bahwa hingga April mendatang Bojonegoro darurat banjir dan tanah longsor. Terkait wilayah selatan Bojonegoro memang rawan banjir bandang dan tanah longsor. Jadi, dia imbau agar masyarakat selalu waspada, khususnya warga yang tinggal di wilayah perbukitan.
“Kewaspadaan harus ditingkatkan, sebab wilayah selatan memang rawan longsor dan banjir bandang,” pungkasnya.