Radar Bojonegoro – Harga bawang merah sejak Mei hingga saat ini belum kembali normal. Harga masih sekitar 35 ribu per kilogram (kg). Tak kunjung turunnya harga juga karena sentra bawang merah di Kecamatan Kedungadem telah usai panen raya Mei lalu.
Sehingga pasokan dari dalam Bojonegoro menipis Sumarni salah satu pedagang Pasar Kota Bojonegoro mengatakan, harga bawang merah masih kisaran Rp 35 ribu per kilogram.
Hal senada diungkapkan Yati, bahwa harga bawang merah sempat tembus Rp 46 ribu per kilogram pada Mei lalu. Namun, hingga kini penurunan harganya masih sangat pelan.
Menurutnya, stok bawang merah ia jual masih mengandalkan stok dari wilayah Nganjuk. “Stoknya dari luar kota semua, jadi harga kulakannya enggak diturunkan lagi,” katanya.
Camat Kedungadem Agus Saiful Aris mengatakan, wilayah kecamatannya merupakan sentra bawang merah. Masa tanam bawang merah dua kali dalam setahun.
Masa tanam pertama pada Desember, dan panen pada Februari. Sedangkan masa tanam kedua pada Maret dan panen pada Mei. “Pada masa tanam pertama luas lahannya sekitar 1.200 hektare. Kemudian pada masa tanam kedua luas lahannya sekitar 900 hektare. Saat panen, per hektare menghasilkan empat ton hingga lima ton,” bebernya.
Adapun lahan bawang merah tersebar di 15 dari total 23 desa di Kecamatan Kedungadem. Di antaranya Desa Kedungadem, Pejok, Kepohkidul, Geger, Duwel, Megale, Sidomulyo, Jamberejo, Sidorejo, Drokilo, Babad, Mojorejo, Kendung, Mlideg, dan Dayukidul.
“Harga pasarannya tiap panen kisaran Rp 30 ribu per kilogram. Pembelinya dari dalam dan luar Bojonegoro. Ada juga tengkulak dari Jawa Tengah,” tambahnya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bojonegoro Sukaemi mengungkapkan, harga bawang merah memang masih belum sepenuhnya normal. Namun, stoknya diupayakan tidak terlambat.
Karena selain stok bawang merah dari Nganjuk, ada juga pasokan stok impor. Selain bawang merah, harga telur juga cenderung belum turun.
Pasokan stok telur tetap mengandalkan dari wilayah Nganjuk, Blitar, dan Malang. “Harga tersebut cenderung masih aman, kami terus pantau pasokannya agar tidak terlambat,” jelasnya.
Harga telur di Pasar Kota masih stagnan Rp 24 ribu per kilogram sejak Juni lalu. Harga telur juga belum turun, kalau normal harga telur Rp 20 ribu rupiah per kilogram.