- Advertisement -
PACIRAN – Gelombang tinggi masih menyelimuti kawasan pantai utara (pantura) Jawa sehingga membahayakan bagi pelayaran. Akibatnya, Kapal Motor Penumpang (KMP) Gili Iyang jurusan Pelabuhan ASDP Paciran-Bawean, hingga rabu (6/2) tertahan di Pulau Bawean.
‘’Kemarin (Senin,Red) KMP Gili Iyang masih melayani jasa dari ASDP Paciran ke Bawean. Tapi hari ini (kemarin,Red) tidak bisa balik ke Paciran karena gelombang tinggi,” ungkap Fasilitas Pelabuhan (Faspel) Syahbandar Pelabuhan Brondong, Misngadi kepada Jawa Pos Radar Lamongan selasa (6/2).
Dia menjelaskan, berrdasarkan jadwal, kapal tersebut harus sudah kembali ke Paciran selasa (6/2) untuk melayani jasa penyeberangan hari ini (7/2). Sehingga hari ini dipastikan tidak ada penyeberangan kapal ke Bawean. ‘’Seminggu seharusnya dua kali pulang pergi (PP). Tapi minggu ini tidak sesuai jadwal karena terkendala cuaca buruk,” terangnya saat dikonfirmasi via ponsel.
Misngadi mengaku belum bisa memastikan kapan rute ke Bawean kembali normal. ‘’Kita update terus prakiraan cuaca dari BMKG Surabaya,” ujarnya. Beradasar prakiraan cuaca dari BMKG yang diterimanya, ungkap dia, tinggi gelombang hari ini (7/2) diperkirakan mulai melandai. Yakni dari 3 meter turun menjadi 2,5 meter. Namun KMN Gili Iyang belum bisa kembali karena belum memasuki batas normal. ‘’Batas normal gelombang yakni 2 meter baru boleh berlayar. Kalau besok (hari ini,Red) diperkirakan belum boleh kembali ke Paciran,” ujar Misngadi.
Dia menambahkan, beberapa minggu terakhir cuaca sering memburuk. Yakni angin kencang dan ombak tinggi. Sehingga aktivitas pelayaran sering harus berhenti. ‘’Beberapa minggu ini kita sering mengeluarkan larangan berlayar karena buruknya cuaca,” ujarnya.
PACIRAN – Gelombang tinggi masih menyelimuti kawasan pantai utara (pantura) Jawa sehingga membahayakan bagi pelayaran. Akibatnya, Kapal Motor Penumpang (KMP) Gili Iyang jurusan Pelabuhan ASDP Paciran-Bawean, hingga rabu (6/2) tertahan di Pulau Bawean.
‘’Kemarin (Senin,Red) KMP Gili Iyang masih melayani jasa dari ASDP Paciran ke Bawean. Tapi hari ini (kemarin,Red) tidak bisa balik ke Paciran karena gelombang tinggi,” ungkap Fasilitas Pelabuhan (Faspel) Syahbandar Pelabuhan Brondong, Misngadi kepada Jawa Pos Radar Lamongan selasa (6/2).
Dia menjelaskan, berrdasarkan jadwal, kapal tersebut harus sudah kembali ke Paciran selasa (6/2) untuk melayani jasa penyeberangan hari ini (7/2). Sehingga hari ini dipastikan tidak ada penyeberangan kapal ke Bawean. ‘’Seminggu seharusnya dua kali pulang pergi (PP). Tapi minggu ini tidak sesuai jadwal karena terkendala cuaca buruk,” terangnya saat dikonfirmasi via ponsel.
Misngadi mengaku belum bisa memastikan kapan rute ke Bawean kembali normal. ‘’Kita update terus prakiraan cuaca dari BMKG Surabaya,” ujarnya. Beradasar prakiraan cuaca dari BMKG yang diterimanya, ungkap dia, tinggi gelombang hari ini (7/2) diperkirakan mulai melandai. Yakni dari 3 meter turun menjadi 2,5 meter. Namun KMN Gili Iyang belum bisa kembali karena belum memasuki batas normal. ‘’Batas normal gelombang yakni 2 meter baru boleh berlayar. Kalau besok (hari ini,Red) diperkirakan belum boleh kembali ke Paciran,” ujar Misngadi.
Dia menambahkan, beberapa minggu terakhir cuaca sering memburuk. Yakni angin kencang dan ombak tinggi. Sehingga aktivitas pelayaran sering harus berhenti. ‘’Beberapa minggu ini kita sering mengeluarkan larangan berlayar karena buruknya cuaca,” ujarnya.