LAMONGAN, Radar Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi terpilih sebagai nominator peraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2022 bersama sembilan kepala daerah lain se-Indonesia. Antara lain, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Bupati Sumbawa Barat Musyarifin.
Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono menyampaikan, ke 10 kepala daerah dipilih dan ditetapkan dalam rapat Tim Juri AK – PWI pada Jumat (3/12). Mereka beragam usia, latar belakang suku, pendidikan, agama, budaya, partai, hingga masa kerja. “Masing-masing kepala daerah tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan (selama pandemi Covid-19), berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru,” ungkapnya.
Terpisah, Bupati Yes-panggilan akrab Bupati Yuhronur Efendi menyampaikan, sejak meningkatnya kasus Covid-19 di Lamongan, yang diawali klaster hajatan di Desa Sidodowo Kecamatan Modo, Pemkab Lamongan berkolaborasi dengan polres dan kodim, media massa serta berbagai elemen masyarakat lainnya, bergerak cepat untuk mengatasinya. Tidak hanya pendekatan medis dan kebijakan (hukum) yang dilakukan, tetapi pemerintah memasukkan pendekatan budaya (socio-cultural) dalam penangan persebaran virus corona. “Kami menggunakan pendekatan socio-cultural meliputi dua aspek yaitu pendekatan kultural-persuasif yaitu pendekatan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang melekat dan berkembang di suatu masyarakat dan pendekatan budaya populer yang dilakukan untuk membangun kewaspadaan masyarakat tentang bahaya pandemi dan mensosialisasikan sopan santun kebiasaan baru,” ungkap Bupati Yes.
Pendekatan budaya itu antara lain, menggelorakan budaya gotong royong dan kebersamaan masyarakat Lamongan untuk membentuk desa tangguh, gerakan beri seikhlasnya-ambil secukupnya, dan lainnya. Termasuk pendekatan religius dengan rutin doa bersama untuk keselamatan bangsa, yang juga merupakan identitas Lamongan sebagai Kota Santri.
Strategi tersebut membuahkan hasil. Pada 7 September 2021 Kabupaten Lamongan menjadi satu-satunya daerah se Jawa – Bali yang berhasil meraih status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1. Perubahan status ini berdasarkan data hasil penelitian dan assesmen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Setelah masuk 10 Nomine Anugerah Kebudayaan PWI-HPN 2022, ke-10 kepala daerah tersebut akan diundang ke Kantor PWI Pusat, di lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, pada 15-16 Desember 2021, untuk presentasi dan sesi tanya jawab dengan Tim Juri.
Lamongan Masuk 10 Nominasi Anugerah Kebudayaan PWI 2022

LAMONGAN, Radar Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi terpilih sebagai nominator peraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2022 bersama sembilan kepala daerah lain se-Indonesia. Antara lain, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Bupati Sumbawa Barat Musyarifin.
Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono menyampaikan, ke 10 kepala daerah dipilih dan ditetapkan dalam rapat Tim Juri AK – PWI pada Jumat (3/12). Mereka beragam usia, latar belakang suku, pendidikan, agama, budaya, partai, hingga masa kerja. “Masing-masing kepala daerah tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan (selama pandemi Covid-19), berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru,” ungkapnya.
Terpisah, Bupati Yes-panggilan akrab Bupati Yuhronur Efendi menyampaikan, sejak meningkatnya kasus Covid-19 di Lamongan, yang diawali klaster hajatan di Desa Sidodowo Kecamatan Modo, Pemkab Lamongan berkolaborasi dengan polres dan kodim, media massa serta berbagai elemen masyarakat lainnya, bergerak cepat untuk mengatasinya. Tidak hanya pendekatan medis dan kebijakan (hukum) yang dilakukan, tetapi pemerintah memasukkan pendekatan budaya (socio-cultural) dalam penangan persebaran virus corona. “Kami menggunakan pendekatan socio-cultural meliputi dua aspek yaitu pendekatan kultural-persuasif yaitu pendekatan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang melekat dan berkembang di suatu masyarakat dan pendekatan budaya populer yang dilakukan untuk membangun kewaspadaan masyarakat tentang bahaya pandemi dan mensosialisasikan sopan santun kebiasaan baru,” ungkap Bupati Yes.
Pendekatan budaya itu antara lain, menggelorakan budaya gotong royong dan kebersamaan masyarakat Lamongan untuk membentuk desa tangguh, gerakan beri seikhlasnya-ambil secukupnya, dan lainnya. Termasuk pendekatan religius dengan rutin doa bersama untuk keselamatan bangsa, yang juga merupakan identitas Lamongan sebagai Kota Santri.
Strategi tersebut membuahkan hasil. Pada 7 September 2021 Kabupaten Lamongan menjadi satu-satunya daerah se Jawa – Bali yang berhasil meraih status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1. Perubahan status ini berdasarkan data hasil penelitian dan assesmen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Setelah masuk 10 Nomine Anugerah Kebudayaan PWI-HPN 2022, ke-10 kepala daerah tersebut akan diundang ke Kantor PWI Pusat, di lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, pada 15-16 Desember 2021, untuk presentasi dan sesi tanya jawab dengan Tim Juri.