BOJONEGORO – Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan hari ini (6/5) sebagai awal puasa Ramadan. Di Bojonegoro pun ditandai dengan terlihatnya hilal. Tiga orang menyatakan melihat hilal saat berada di Bukit Wonocolo.
Dosen Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro Suudin Aziz mengatakan, momentum Ramadan ini menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk terus meningkatkan kualitas ibadahnya. Apalagi, bulan ini menjadi bulan diturunkannya Alquran.
“Jadi perlu menghayati nilai-nilai qurani sekaligus menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Dia menjelaskan, nilai-nilai keagamaan masih menjadi faktor terbesar untuk memengaruhi generasi milenial.
“Generasi muda, merujuk data Verkey Foundation (sebuah lembaga nirlaba) menyebutkan 93 persen generasi muda Indonesia menganggap agama adalah faktor utama yang memengaruhi kebahagiaan meraka,” kata dia.
Menurut pria berjenggot tipis ini, dari data tersebut, agama masih menjadi faktor dominan dari anam muda.
“Mari di bulan penuh rahmat ini kita perbanyak ibadah. Termasuk membaca Alquran,” pintanya.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ronggolawe (Unirow) Kholid mengatakan, media sosial kita saat ini sangat bising. Bahkan, banyak saling hujat di media sosial. Ramadan, menjadi momentum untuk bersama-sama menahan diri untuk bermedia sosial.
“Ini bisa kita lakukan bersama. Untuk lebih banyak membaca Alquran. Ketimbang kita bermedia sosial,” terang dia.
Kholid berharap, Ramadan kali ini bisa menyatukan yang pecah saat proses pemilu kemarin. Jadi, bisa membuat Indonesia lebih adem.
Sementara itu, masyarakat pun mulai memburu buku hingga Alquran. Terbukti beberapa toko buku dan Alquran banyak dikunjungi oleh konsumen.