31 C
Bojonegoro
Friday, March 24, 2023

Serahkan Baksos dan Pelayanan Kesehatan Gratis 

- Advertisement -

ADVERTORIAL – Bencana banjir di Desa Pelangwot, Kecamatan Laren, Lamongan beberapa waktu lalu menggenangi sejumlah lembaga pendidikan, tempat ibadah, Puskesmas, dan jalan. Meski kini telah mulai surut namun efek paska banjir masih dirasakan masyarakat sekitar. Sejumlah masyarakat mengeluhkan terjangkit masalah kesehatan. Diantaranya penyakit kulit, diare, batuk, dan pilek. 

Melihat kondisi tersebut, maka Prodi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) di Lamongan bekerja sama dengan Puskesmas Laren. Yakni bersama melakukan bakti sosial berupa pembagian sembako dan baju layak pakai kepada 51 anak yatim dan lansia di Desa Pelangwot.

Serta pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Desa Pelangwot. Kerjasama ini didukung pula oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lamongan. Dengan melibatkan himpunan mahasiswa dan alumni. 

Ketua Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Dr. Joni Haryanto, S, Kp., M. Si, 55, memberikan penguatan bahwa warga Desa Pelangwot telah mengalami paska banjir yang membuat penurunan derajat kesehatan. 

Dia mengungkapkan, terdapat 53 Lansia yang hadir dan memerlukan pelayanan kesehatan. Desa Pelangwot sepertinya juga perlu mendirikan Karang Wredha, sehingga para lansia mendapatkan perhatian dan advokasi kesehatan serta sosialnya. 

- Advertisement -

‘’Karang Wredha adalah organisasi para lansia di tingkat Desa. Saya juga berharap bahwa warga tetap mendapatkan perhatian karena posisi desa sangat rentan banjir,’’ terang Doktor Joni. 

Sementara itu, Cucuk Rahmadi, dosen yang mendampingi mahasiswa dalam kegiatan baksos menyatakan,  meski secara organisatoris, kita bergabung dengan Unair tapi tetap terus mengabdikan diri untuk masyarakat di bidang kesehatan, khususnya di Kabupaten Lamongan. 

‘’Ini sebagai wujud rasa terima kasih kami untuk Bapak Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, yang selama ini memberikan dukungan pada kami. Serta telah memfasilitasi proses merger ke Unair,’’   terang 26 tahun menjadi pengajar di Kabupaten Lamongan tersebut.

Kepala Desa Pelangwot, Sahari, 47, menyampaikan bahwa sejumlah 351 rumah warga terendam banjir selama 2 minggu. Namun, bagi warga yang sudah kehilangan kepala keluarga (KK), keadaan ini menjadi sangat sulit. Sebab, mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk mengatasi masalah ini. 

‘’Sehingga aktivitas warga selama masa banjir dialihkan sebagai pencari ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,’’ tuturnya. 

Sahari sangat peduli terhadap warganya. Pria yang juga mantan pedagang ronde, sekaligus sebagai ketua sentra PKL Ganyungan, Depan Masjid Al Akbar Surabaya tersebut berharap agar kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap ada bencana banjir di Desa Pelangwot. 

‘’Karena Pelangwot ini menjadi langganan banjir setiap tahun dan rata-rata warga yang terendam banjir banyak, saya berharap partisipasi dan kerja sama yang berkelanjutan dari Universitas Airlangga,’’ imbuhnya.

Acara yang dimulai sejak pukul 13.00 Wib hingga 17.00 Wib itu dihadiri oleh Kepala Desa beserta seluruh perangkatnya, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan warga Desa Pelangwot dengan penuh antusias. 

Warga datang berbondong-bondong untuk mengikuti pengobatan gratis. Ibu Niswatun, 47, salah satu warga yang menjadi pasien dalam program pengobatan gratis tersebut menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. 

‘’Saya berterima kasih sudah mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Semoga ini semua dapat bermanfaat untuk warga,’’ ungkapnya. 

Wira Yudha, 7, salah satu anak yatim yang mendapatkan bantuan. Putra dari Suparno (alm) tersebut merasa senang atas pemberian santunan dari Universitas Airlangga. 

‘’Maturnuwun pak bantuane,” kata Wira dengan senyum yang merekah di wajahnya.

ADVERTORIAL – Bencana banjir di Desa Pelangwot, Kecamatan Laren, Lamongan beberapa waktu lalu menggenangi sejumlah lembaga pendidikan, tempat ibadah, Puskesmas, dan jalan. Meski kini telah mulai surut namun efek paska banjir masih dirasakan masyarakat sekitar. Sejumlah masyarakat mengeluhkan terjangkit masalah kesehatan. Diantaranya penyakit kulit, diare, batuk, dan pilek. 

Melihat kondisi tersebut, maka Prodi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) di Lamongan bekerja sama dengan Puskesmas Laren. Yakni bersama melakukan bakti sosial berupa pembagian sembako dan baju layak pakai kepada 51 anak yatim dan lansia di Desa Pelangwot.

Serta pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Desa Pelangwot. Kerjasama ini didukung pula oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lamongan. Dengan melibatkan himpunan mahasiswa dan alumni. 

Ketua Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Dr. Joni Haryanto, S, Kp., M. Si, 55, memberikan penguatan bahwa warga Desa Pelangwot telah mengalami paska banjir yang membuat penurunan derajat kesehatan. 

Dia mengungkapkan, terdapat 53 Lansia yang hadir dan memerlukan pelayanan kesehatan. Desa Pelangwot sepertinya juga perlu mendirikan Karang Wredha, sehingga para lansia mendapatkan perhatian dan advokasi kesehatan serta sosialnya. 

- Advertisement -

‘’Karang Wredha adalah organisasi para lansia di tingkat Desa. Saya juga berharap bahwa warga tetap mendapatkan perhatian karena posisi desa sangat rentan banjir,’’ terang Doktor Joni. 

Sementara itu, Cucuk Rahmadi, dosen yang mendampingi mahasiswa dalam kegiatan baksos menyatakan,  meski secara organisatoris, kita bergabung dengan Unair tapi tetap terus mengabdikan diri untuk masyarakat di bidang kesehatan, khususnya di Kabupaten Lamongan. 

‘’Ini sebagai wujud rasa terima kasih kami untuk Bapak Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, yang selama ini memberikan dukungan pada kami. Serta telah memfasilitasi proses merger ke Unair,’’   terang 26 tahun menjadi pengajar di Kabupaten Lamongan tersebut.

Kepala Desa Pelangwot, Sahari, 47, menyampaikan bahwa sejumlah 351 rumah warga terendam banjir selama 2 minggu. Namun, bagi warga yang sudah kehilangan kepala keluarga (KK), keadaan ini menjadi sangat sulit. Sebab, mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk mengatasi masalah ini. 

‘’Sehingga aktivitas warga selama masa banjir dialihkan sebagai pencari ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,’’ tuturnya. 

Sahari sangat peduli terhadap warganya. Pria yang juga mantan pedagang ronde, sekaligus sebagai ketua sentra PKL Ganyungan, Depan Masjid Al Akbar Surabaya tersebut berharap agar kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap ada bencana banjir di Desa Pelangwot. 

‘’Karena Pelangwot ini menjadi langganan banjir setiap tahun dan rata-rata warga yang terendam banjir banyak, saya berharap partisipasi dan kerja sama yang berkelanjutan dari Universitas Airlangga,’’ imbuhnya.

Acara yang dimulai sejak pukul 13.00 Wib hingga 17.00 Wib itu dihadiri oleh Kepala Desa beserta seluruh perangkatnya, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan warga Desa Pelangwot dengan penuh antusias. 

Warga datang berbondong-bondong untuk mengikuti pengobatan gratis. Ibu Niswatun, 47, salah satu warga yang menjadi pasien dalam program pengobatan gratis tersebut menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. 

‘’Saya berterima kasih sudah mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Semoga ini semua dapat bermanfaat untuk warga,’’ ungkapnya. 

Wira Yudha, 7, salah satu anak yatim yang mendapatkan bantuan. Putra dari Suparno (alm) tersebut merasa senang atas pemberian santunan dari Universitas Airlangga. 

‘’Maturnuwun pak bantuane,” kata Wira dengan senyum yang merekah di wajahnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/