Kedatangan Presiden Jokowi menjadi daya tarik bagi berbagai kalangan. Di antaranya sekeluarga rela menyewa pikap demi bertemu presiden saat peresmian Bendungan Randugunting.
PIKAP tanpa tutup belakang tampak berhenti di bahu jalan dekat lokasi peresmian Bendungan Randugunting, Kecamatan Japah, Blora. Suara rem seakan terasa hingga penumpang di atas bak terbuka itu pun bergerak kaget ke depan. Penumpang pikap hitam itu ternyata satu kerabat keluarga.
Penumpang terlihat berdiri dan memancarkan wajah semringah. Mobil umum identik dengan transportasi masyarakat menengah ke bawah tersebut menjadi saksi perjuangan warga meluangkan waktu ingin bertemu Presiden Jokowi.
Satu keluarga tersebut ada seorang nenek berusia sekitar 60 tahun. Nenek itu duduk di samping sopir bersama anaknya sedang menyusui bayi. Sedangkan, penumpang di bak belakang merupakan kerabat dekat. Mulai anak-anak usia sekolah dasar (SD) hingga perempuan dan laki-laki paro baya.
Rukmiati, nenek tersebut masih terlihat semangat, ketika sudah sampai Bendungan Randugunting. Impian bertemu Presiden di depan mata. Sayangnya, asanya bertepuk sebelah tangan, karena mereka semua dipastikan tidak bisa bertemu dengan Presiden.
Pikap nopol K 18180 UE itu ternyata tidak bisa memasuki Bendungan Randugunting. Ada petugas bersiaga. Sehingga pikap ditumpangi nenek beserta keluarganya putar balik dan memilih menunggu di bahu jalan. “Sudah masuk gerbang dihadang tentara tidak boleh masuk, katanya (tentara) harus membawa surat,” ungkap nenek sudah berambut putih tersebut.
Meski usianya di penghujung senja, Rukmiati masih cadas dalam bercerita. Ia terkesan dengan sosok Jokowi yang sederhana, tujuannya berkunjung ingin melihat wajah Presiden secara langsung. Sebab selama menjadi Presiden, Rukmiati hanya bisa melihat melalui televisi. “Sudah sampai sini sudah senang, tapi masih pengen bertemu Pak Jokowi,” ungkapnya dengan senyum.
Sejak kabar Presiden akan mengunjungi Blora, Rukmiati bersama keluarganya sudah mempersiapkan sewa pikap. Keluarga tersebut berangkat dari Kabupaten Pati pukul 10.00, dengan membawa bekal makanan. Keluarganya sudah memperkirakan jika acara sampai sore. “Sekalian bersama keluarga niatnya sambil jalan-jalan,” ujar Ningsih putrid Rukmiati.
Ningsih mengatakan sengaja mengajak anak-anak setelah pulang sekolah. Pemandangan belakang truk terbuka yang ditumpangi satu keluarga tersebut tidak ada kursi duduk. Sehingga perjalanan dari Pati hingga sampai di lokasi mengharuskan berdiri.
Selain rombongan dari luar Kabupaten Blora, juga ada satu lagi rombongan satu RT dari Desa/Kecamatan Japah, Blora. Masih sama dengan rombongan pertama, mereka ingin melihat Presiden secara tatap muka, terlebih bisa bersalaman.
Namun, keinginan-keinginan warga sudah membucah tersebut tidak bisa melepas dahaga ingin bertemu Presiden. Sebab saat peresmian di Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Presiden menggunakan heli turun di pangkalan dalam bendungan.
Selain itu, tampak warga tidak boleh masuk berusaha sedekat mungkin untuk melihat prosesi peresmian. Menaiki tebing berada di sekitar bendungan. Untuk mencapai lokasi dengan titik awal berangkat dari wilayah kota memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dengan kecepatan normal.