BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Wisata Atas Angin di Desa Deling, Kecamatan Sekar, belum mampu menarik banyak pengunjung. Setahun terakhir jumlah pengunjungnya terus mengalami penurunan.
‘’Saya enam bulan di sini belum ada peningkatan jumlah pengunjung. Bahkan, cenderung sepi,’’ ungkap Camat Sekar Biyanto kemarin (5/1).
Biyanto menjelaskan, Wisata Atas Angin sebanarnya memiliki daya tarik lumayan. Lokasinya di ketinggian menjadi daya tarik cukup bagus. Namun, semua itu harus ada dukungan dari banyak pihak. ‘’Mulai sarana dan menggelar event di Atas Angin,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Menurut Biyanto, sarana Atas Angin sudah cukup bagus. Namun, lokasi itu belum pernah digunakan event. Jika banyak event digelar, dipastikan akan lebih ramai dan menarik pengunjung. ‘’Ini tugas manajemen untuk melakukannya,’’ jelas mantan sekretaris dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD) itu.
Wisata Atas Angin dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes). Selama ini pengelolaannya masih belum maksimal. Sehingga, wisata dibuka sejak 2016 itu terkesan vakum. ‘’Pengelola harus sering menggelar event,’’ jelasnya.
Pada libur awal tahun ini jumlah kunjungan wisatawan di Atas Angin lumayan banyak. Ada ratusan yang datang. ‘’Saya berharap tidak hanya pas tahun baru saja. Tapi, saat musim liburan akhir pekan juga harus ramai,’’ tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid mengatakan, tempat-tempat wisata yang dikelola desa berkontribusi mendukung pariwisata di Bojonegoro. Jumlah pengunjungnya juga cukup banyak.
Menurut Amir, wisata yang dikelola desa cukup banyak. Jumlahnya mencapai puluhan. Sedangkan dikelola pemkab adalah Dander Park, Kahyangan Api, dan Waduk Pacal. Dengan berbagai wisata di Bojonegoro diharapkan masyarakat luar daerah berkunjung ke Bojonegoro.