Radar Bojonegoro – Rekanan proyek trotoar harus kerja keras menjelang tutup tahun ini. Sebab, jika molor terancam sanksi denda. Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) Bojonegoro menargetkan tuntas 23 Desember.
Saat ini, masih ada beberapa titik proyek trotoar progresnya di bawah 90 persen, sehingga berpotensi molor. Idealnya, akhir November proyek sudah tuntas. ‘’Sesuai kontraknya kan 23 Desember,’’ ujar Kabid Sarana dan Prasana Utilitas Hari Prasetyo kemarin (4/12).
Hari mengungkapkan, sebelumnya DPKPCK menargetkan proyek trotoar itu tuntas akhir November lalu. Namun, hingga memasuki Desember belum semua tuntas, beberapa titik masih proses pengerjaan. Saat ini progres trotoar rerata sudah mencapai 90 persen. Namun, beberapa di antaranya masih di bawah 80 persen, seperti trotoar di Jalan Diponegoro.
Namun, sisa waktu dianggap cukup untuk menuntaskannya. ‘’Hanya tinggal memasang keramik dan grill,’’ tegasnya. Hari meminta kontraktor terus melakukan percepatan. Jangan sampai hingga 23 Desember nanti proyek masih dikerjakan. Sebab, rawan terkena sanksi, atau denda keterlambatan pengerjaan. ‘’Kami yakin bisa selesai,’’ tandasnya.
Hari Pras memastikan, proyek trotoar tahun ini yang tidak selesai di jalan Gajahmada. Tepatnya, sisi sebelah barat. Sedangkan sisi sebelah timur tuntas tahun ini. Sebab, mulai simpang tiga Jalan Gajahmada- Jalan Munginsidi hingga Bundaran Adipura dilanjutkan tahun depan.
‘’Itu (Jalan Gajahmada) meneruskan yang tidak selesai tahun lalu. Jadi, akan dituntaskan tahun depan,’’ jelasnya. Dia berjanji pengerjaan sisa trotoar di Jalan Gajahmada itu dipercepat, diperkirakan Januari sudah dilakukan lelang untuk menentukan rekanananya. Sehingga, Februari bisa dilakukan pengerjaan.
‘’Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 1,1 miliar,’’ jelasnya. Tahun depan, lanjutnya, proyek trotoar akan lebih banyak lagi. Mencapai 10 ruas jalan. Di antaranya, Jalan Mastrip, Jalan Hasyim Asyari, Jalan Imam Bonjol, Jalan Panglima Sudirman sebelah timur, dan Jalan MH Thamrin. ‘’Totalnya 10 ruas jalan,’’ jelasnya.
Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro Abdullah Umar meminta OPD terkait terus meningkatkan pengawasan. Sebab, proyek belum selesai ini rawan terlambat. ‘’Dengan pengawasan yang ketat diharapkan bisa selesai tapat waktu,’’ jelasnya.
Menurut Umar, idealnya Desember ini proyek trotoar sudah selesai. Namun, fakta di lapangan proyek itu saat ini masih dalam pengerjaan. Sehingga, sangat riskan mengalami keterlambatan. ‘’Harus dikebut pengerjaannya. Kalau bisa ditambah tenaga kerjanya,’’ jelasnya.