BOJONEGORO – Potensi penjualan mobil masih terbuka. Sehingga, diler pun bekerja keras memasarkan penjualan kendaraan roda empat ini. Peluang ini setelah penjualan mobil setahun sekitar 2.000 unit all brand.
Ula Shofiana, salah satu counter sales diler, mengatakan, pasar mobil selalu menunjukkan angka positif setiap tahun. Perubahan gaya hidup masyarakat cukup berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan.
Karena itu, sejumlah pabrikan nekat menggelontorkan jenis keluaran terbarunya untuk menumbuhkan pasar. Meski Bojonegoro bukan kota metropolis dengan ratusan pabriknya, namun daya beli masyarakat sangat tinggi.
Bahkan, adanya industri minyak dan gas (migas) sangat berpengaruh terhadap penjualan. ’’Penjualan bulan ini memang sedikit menurun, karena migas belum beroperasi maksimal. Namun, penjualan masih menyentuh angka 40 unit per bulan,” katanya kemarin (4/8).
Menurut Shofi, masing-masing pabrikan akan memiliki segmen berbeda. Sebab, produk tersebut ditawarkan dengan berbagai jenis kelebihan dan keuntungannya. Sehingga, konsumen bisa memilih sesuai kemampuan daya belinya.
Selain itu, karena Bojonegoro merupakan wilayah padat penduduk. Maka, permintaan paling tinggi berkutat mobil jenis multipurpose vehicle (MPV). Mobil MPV ada dua. Yakni, jenis diesel dan premium.
Harry Harnowo, sales diler menambahkan, pasar mobil di Bojonegoro sedang tumbuh. Karena itu, pihaknya mulai mengeluarkan produk baru jenis MPV diesel. Target pasarnya berkutat karyawan migas. Sebab, adanya industri tersebut akan berpengaruh besar terhadap penjualan.
Harry menjelaskan, adanya industri sangat berpengaruh terhadap tingginya permintaan mobil. Sehingga, momen tersebut kerap dimanfaatkan sejumlah pabrikan tertentu menggelontorkan produk barunya.