Menjamur Bisnis Rumah Kos, Permintaan Springbed Bertambah

BISNIS – Meski terjadi kenaikan harga hampir 10 persen. Namun permintaan springbed tetap tinggi.  Kebutuhan ini terdongkrak banyaknya rumah kos baru.  Sehingga konsumen tetap membutuhkan barang tersebut meski harganya lebih tinggi. 

Maulida,  penjual springbed membenarkan jika awal tahun harga springbed naik.  Kenaikan tersebut dipicu karena ongkos angkut pelabuhan lebih tinggi.  Sehingga beban biaya kirim bertambah dan harga barang ke konsumen jadi naik.  

Menurut Maulida,  dia lebih memilih harga standar asalkan penjualan stabil.  Sebab konsumen akan mempertanyakan ketika harga dinaikkan di saat kebutuhan pasar tinggi.  Padahal kenaikan tersebut dikarenakan ongkosnya naik.  “Kalau bahan baku cenderung stabil,” ungkapnya.  

Kebutuhan springbed awal tahun memang tinggi.  Biasanya sejumlah pemilik rumah kos mulai menambah kamar dan mengubah perlengkapannya. 

Jika biasanya penjualan rata-rata setiap bulan 20 unit semua merek.  Saat ini bisa lebih dari 25 unit,  karena satu konsumen bisa beli 2-3 unit.  

Sementara Aminah,  penjual lainnya membenarkan harga springbed naik disaat pasar sedang tumbuh.  Sehingga muncul anggapan bahwa kenaikan harga dipengaruhi oleh tingginya permintaan. 

Namun beruntungnya,  sejumlah pelanggan sudah memaklumi.  Karena mekanisme angkut barang diubah beberapa waktu lalu.  

Dia menjelaskan,  kalau pelanggan biasanya sudah tahu alasan harga naik.  Kalau pembeli pemula biasanya mempertanyakan kalau harga terus naik.  “Tahun lalu naik tiga kali,” terangnya. 

BISNIS – Meski terjadi kenaikan harga hampir 10 persen. Namun permintaan springbed tetap tinggi.  Kebutuhan ini terdongkrak banyaknya rumah kos baru.  Sehingga konsumen tetap membutuhkan barang tersebut meski harganya lebih tinggi. 

Maulida,  penjual springbed membenarkan jika awal tahun harga springbed naik.  Kenaikan tersebut dipicu karena ongkos angkut pelabuhan lebih tinggi.  Sehingga beban biaya kirim bertambah dan harga barang ke konsumen jadi naik.  

Menurut Maulida,  dia lebih memilih harga standar asalkan penjualan stabil.  Sebab konsumen akan mempertanyakan ketika harga dinaikkan di saat kebutuhan pasar tinggi.  Padahal kenaikan tersebut dikarenakan ongkosnya naik.  “Kalau bahan baku cenderung stabil,” ungkapnya.  

Kebutuhan springbed awal tahun memang tinggi.  Biasanya sejumlah pemilik rumah kos mulai menambah kamar dan mengubah perlengkapannya. 

Jika biasanya penjualan rata-rata setiap bulan 20 unit semua merek.  Saat ini bisa lebih dari 25 unit,  karena satu konsumen bisa beli 2-3 unit.  

Sementara Aminah,  penjual lainnya membenarkan harga springbed naik disaat pasar sedang tumbuh.  Sehingga muncul anggapan bahwa kenaikan harga dipengaruhi oleh tingginya permintaan. 

Namun beruntungnya,  sejumlah pelanggan sudah memaklumi.  Karena mekanisme angkut barang diubah beberapa waktu lalu.  

Dia menjelaskan,  kalau pelanggan biasanya sudah tahu alasan harga naik.  Kalau pembeli pemula biasanya mempertanyakan kalau harga terus naik.  “Tahun lalu naik tiga kali,” terangnya.