26.2 C
Bojonegoro
Tuesday, March 28, 2023

Belum Operasionalkan Sumber Air Ngringinrejo

- Advertisement -

KALITIDU – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bojonegoro masih belum mengoperasionalkan sumber air di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Sebab, hingga kini bantuan instalasi pengolahan air (IPA) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum turun. Direktur PDAM Bojonegoro Sukahanan menuturkan, akan berupaya agar sumber air tersebut secepatnya bisa beroperasi.

“Minggu ini kami akan ke Jakarta mengurus itu,“ katanya ditemui di ruang kerjanya selasa (7/3). Pembangunan IPA bukan berasal dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Tapi, dana bersumber Kementerian PUPR setelah mendapatkan bantuan dari luar negeri. “Jadi, saya langsung mengurusnya di Jakarta,“ ungkap dia.

Dia memperkirakan pembangunan IPA akan selesai September atau Oktober mendatang. Setelah itu, sumber air bisa dioperasionalkan. Paling lambat awal tahun depan sudah beroperasi. Kahan menjelaskan, sumber air di Ngringinrejo berpotensi menghasilkan air sebanyak 150 liter per detik. Rencananya, sumber tersebut akan digunakan mengaliri wilayah kota dan sebagian wilayah barat.

Seperti Kalitidu, Ngasem, Purwosari, dan Malo. Selama ini, lanjut dia, wilayah perkotaan hanya memanfaatkan sumber air dari wilayah selatan, yakni di Desa Sumberarum dan Desa Ngunut, Kecamatan Dander. Jika terjadi permasalahan di dua sumber itu, distribusi air PDAM akan macet. Kondisi itu kerap terjadi. Dengan dioperasionalkannya sumber air di Ngringinrejo, kondisi itu bisa diminimalisir.

Sumber air di Desa Ngringinrejo berasal dari Bengawan Solo. Lokasinya berdekatan dengan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Sebelum menjadi air baku, diperlukan proses dulu. Sebab, air Bengawan Solo bukanlah jenis air bisa dimanfaatkan langsung. Harus melalui proses pengendapan dan pengolahan agar menjadi air baku.

KALITIDU – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bojonegoro masih belum mengoperasionalkan sumber air di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Sebab, hingga kini bantuan instalasi pengolahan air (IPA) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum turun. Direktur PDAM Bojonegoro Sukahanan menuturkan, akan berupaya agar sumber air tersebut secepatnya bisa beroperasi.

“Minggu ini kami akan ke Jakarta mengurus itu,“ katanya ditemui di ruang kerjanya selasa (7/3). Pembangunan IPA bukan berasal dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Tapi, dana bersumber Kementerian PUPR setelah mendapatkan bantuan dari luar negeri. “Jadi, saya langsung mengurusnya di Jakarta,“ ungkap dia.

Dia memperkirakan pembangunan IPA akan selesai September atau Oktober mendatang. Setelah itu, sumber air bisa dioperasionalkan. Paling lambat awal tahun depan sudah beroperasi. Kahan menjelaskan, sumber air di Ngringinrejo berpotensi menghasilkan air sebanyak 150 liter per detik. Rencananya, sumber tersebut akan digunakan mengaliri wilayah kota dan sebagian wilayah barat.

Seperti Kalitidu, Ngasem, Purwosari, dan Malo. Selama ini, lanjut dia, wilayah perkotaan hanya memanfaatkan sumber air dari wilayah selatan, yakni di Desa Sumberarum dan Desa Ngunut, Kecamatan Dander. Jika terjadi permasalahan di dua sumber itu, distribusi air PDAM akan macet. Kondisi itu kerap terjadi. Dengan dioperasionalkannya sumber air di Ngringinrejo, kondisi itu bisa diminimalisir.

Sumber air di Desa Ngringinrejo berasal dari Bengawan Solo. Lokasinya berdekatan dengan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Sebelum menjadi air baku, diperlukan proses dulu. Sebab, air Bengawan Solo bukanlah jenis air bisa dimanfaatkan langsung. Harus melalui proses pengendapan dan pengolahan agar menjadi air baku.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Ingin Jadi Akuntan

Sudah Terima Nama 623 CJH

Tayub Blora Masih Eksis


/