- Advertisement -
TUBAN – Terungkapnya siswa yang berbuat curang dengan membocorkan soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA melalui grup aplikasi percakapan LINE Square pada hari kedua ujian, Selasa (2/4), menjadi atensi Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Bojonegoro-Tuban.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno mengatakan, sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang di Tuban, pihaknya bakal kian memperketat pengawasan ujian. ‘’Instruksi dari Pak Kadis (kepala dinas pendidikan provinsi, Red), jangan sampai ada siswa yang masuk ke ruang ujian dengan membawa handphone,’’ kata dia kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (3/4).
Kendati demikian, Adi memastikan, selama dua hari pelaksanaan UNBK, Senin (1/4) hingga Selasa (2/4) tidak ada siswa yang berbuat curang. Hanya
Ditanya terkait adanya siswa yang tergabung dalam grup percakapan LINE Square, Adi belum bisa memastikan. ‘’Untuk masalah itu (ada tidaknya siswa yang tergabung dalam grup percakanan LINE Square, Red) kita tidak bisa memastikan. Tapi Insya Allah di Tuban tidak ada kecurangan,’’ ujar mantan kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Nganjuk itu.
Adi juga mengimbau kepada seluruh siswa untuk mengerjakan soal ujian secara jujur. ‘’Jangan sampai merugikan diri sendiri dengan berbuat curang,’’ tegasnya.
- Advertisement -
Sekadar diketahui, pelaksanaan UNBK pada hari kedua sempat diwarnai insiden kecurangan dengan tersebarnya soal ujian mata pelajaran matematika pada grup percakapan LINE Square. Dari penelurusan Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kebocoran soal-soal ujian itu berasal dari salah satu siswa yang membawa ponsel ke dalam ruang ujian. Dia memotret soal-soal di layar komputer yang kemudian dikirim ke dalam grup percakapan LINE Square.
TUBAN – Terungkapnya siswa yang berbuat curang dengan membocorkan soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA melalui grup aplikasi percakapan LINE Square pada hari kedua ujian, Selasa (2/4), menjadi atensi Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Bojonegoro-Tuban.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno mengatakan, sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang di Tuban, pihaknya bakal kian memperketat pengawasan ujian. ‘’Instruksi dari Pak Kadis (kepala dinas pendidikan provinsi, Red), jangan sampai ada siswa yang masuk ke ruang ujian dengan membawa handphone,’’ kata dia kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (3/4).
Kendati demikian, Adi memastikan, selama dua hari pelaksanaan UNBK, Senin (1/4) hingga Selasa (2/4) tidak ada siswa yang berbuat curang. Hanya
Ditanya terkait adanya siswa yang tergabung dalam grup percakapan LINE Square, Adi belum bisa memastikan. ‘’Untuk masalah itu (ada tidaknya siswa yang tergabung dalam grup percakanan LINE Square, Red) kita tidak bisa memastikan. Tapi Insya Allah di Tuban tidak ada kecurangan,’’ ujar mantan kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Nganjuk itu.
Adi juga mengimbau kepada seluruh siswa untuk mengerjakan soal ujian secara jujur. ‘’Jangan sampai merugikan diri sendiri dengan berbuat curang,’’ tegasnya.
- Advertisement -
Sekadar diketahui, pelaksanaan UNBK pada hari kedua sempat diwarnai insiden kecurangan dengan tersebarnya soal ujian mata pelajaran matematika pada grup percakapan LINE Square. Dari penelurusan Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kebocoran soal-soal ujian itu berasal dari salah satu siswa yang membawa ponsel ke dalam ruang ujian. Dia memotret soal-soal di layar komputer yang kemudian dikirim ke dalam grup percakapan LINE Square.