- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Bianglala dan air terjun di taman merupakan dua dari sekian titik daya tarik Alun – Alun Kota Lamongan. Namun, hingga kini bianglala belum dioperasikan kembali.
Sedangkan air mancur, sering tidak menyemburkan air. Umar, salah satu pengunjung alun – alun, mengatakan, dirinya sering menemani anak bermainnya. Namun, air mancur yang sebelumnya bisa bergoyang, tidak difungsikan lagi. “Kadang kita cukup terhibur ketika lewat air mancurnya nyala, tapi mungkin efisiensi juga karena pandemi,” ujarnya.
Umar menambahkan, alun-alun bisa menjadi alternatif berwisata warga lokal. Apalagi, pengnjung tidak perlu membayar karcis masuk.
- Advertisement -
Koordinator Alun – Alun Lamongan Setyo Widodo mengaku rutin melakukan perawatan. Termasuk melakukan pengecatan. Bianglala misalnya. Selain dicat lagi, kadang mesin dinyalakan untuk dipanasi. Air mancur juga tetap dinyalakan. Namun, intensitasnya dikurangi supaya tidak mengundang kerumunan. “Kalau kita nyalakan terus dikhawatirkan masyarakat datang sehingga memicu kerumunan sebab kita masih harus menjaga jarak,” tuturnya.
Setyo memastikan bila tidak pandemi, maka seluruh fasilitas umum bisa dibuka kembali. Semua fasilitasnya bisa dimanfaatkan. Apalagi sekarang musim penghujan. Dia menilai tidak memungkinkan apabila wahana bianglala dan air mancur dinyalakan karena risikonya besar. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Bianglala dan air terjun di taman merupakan dua dari sekian titik daya tarik Alun – Alun Kota Lamongan. Namun, hingga kini bianglala belum dioperasikan kembali.
Sedangkan air mancur, sering tidak menyemburkan air. Umar, salah satu pengunjung alun – alun, mengatakan, dirinya sering menemani anak bermainnya. Namun, air mancur yang sebelumnya bisa bergoyang, tidak difungsikan lagi. “Kadang kita cukup terhibur ketika lewat air mancurnya nyala, tapi mungkin efisiensi juga karena pandemi,” ujarnya.
Umar menambahkan, alun-alun bisa menjadi alternatif berwisata warga lokal. Apalagi, pengnjung tidak perlu membayar karcis masuk.
- Advertisement -
Koordinator Alun – Alun Lamongan Setyo Widodo mengaku rutin melakukan perawatan. Termasuk melakukan pengecatan. Bianglala misalnya. Selain dicat lagi, kadang mesin dinyalakan untuk dipanasi. Air mancur juga tetap dinyalakan. Namun, intensitasnya dikurangi supaya tidak mengundang kerumunan. “Kalau kita nyalakan terus dikhawatirkan masyarakat datang sehingga memicu kerumunan sebab kita masih harus menjaga jarak,” tuturnya.
Setyo memastikan bila tidak pandemi, maka seluruh fasilitas umum bisa dibuka kembali. Semua fasilitasnya bisa dimanfaatkan. Apalagi sekarang musim penghujan. Dia menilai tidak memungkinkan apabila wahana bianglala dan air mancur dinyalakan karena risikonya besar. (rka/yan)