22.5 C
Bojonegoro
Saturday, June 10, 2023

Pulang Dari Malaysia & Siangapura, Empat Pekerja Migran Diisolasi

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri harus menjadi perhatian serius. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bojonegoro terapkan prosedur isolasi kepada para pekerja migran. Guna mengantisipasi varian baru Covid-19 yang bisa saja dibawa para PMI. Ada empat PMI terdeteksi pulang dari Malaysia dan Singapura. Saat ini dilakukan isolasi di Taman Tirtawana Dander sejak Sabtu lalu (1/5).

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bojonegoro Masirin mengatakan, empat PMI itu terdiri atas seorang perempuan dan seorang pria asal Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor. Serta seorang pria asal Desa Rowobayan, Kecamatan Padangan. Ketiganya bekerja di Malaysia. “Serta seorang perempuan dari Desa Klino, Kecamatan Sekar, sebelumnya bekerja di Singapura,” imbuh Masirin.

Masirin menjelaskan, sebelumnya keempat PMI itu telah tiba di Bandara Juanda pada Rabu (28/4) lalu. Mereka jalani proses screening dengan tes swab antigen. Hasilnya dinyatakan negatif. Selanjutnya, mereka bergegas diisolasi di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya selama dua hari.

Lalu, mereka dijemput tim dan dipulangkan ke Bojonegoro pada Sabtu (1/5). Namun mereka masih belum diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka masih harus menjalani isolasi selama tiga di Taman Tirtawana Dander. “Iya mereka isolasi di Dander hingga besok (hari ini, Red).

Selanjutnya, mereka jalani tes swab lagi. Apabila positif, mereka dibawa ke RSUD Bojonegoro. Kalau negatif baru boleh pulang ke rumah,” jelasnya. Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia menambahkan, bahwa keempat PMI itu dijemput oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.

- Advertisement -

Sesampainya di Bojonegoro ke empat PMI kembali dilakukan pendataan dan pemeriksaan kondisi tubuh oleh dinas kesehatan. Kapolres berpesan agar pihak keluarga PMI tetap tenang dan tidak panik karena belum bisa menjemput anggota keluarganya. Setelah para PMI menjalani isolasi, mereka akan kembali dilakukan swab PCR sampai hasilnya benar-benar negatif.

Selanjutnya baru diteruskan isolasi mandiri di rumah masingmasing selama 14 hari. “Kami meminta agar para keluarga PMI tetap tenang dan tidak tergesagesa menjemput keluarganya. Ini juga semata-mata sebagai upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bojonegoro,” pungkasnya.

Hingga kini belum diketahui pasti jumlah kedatangan pekerja migran ke Bojonegoro. Dinas perindustrian dan tenaga kerja (disperinaker) tidak mencatat data kedatangan itu. Namun, selama pandemi keberangkatan warga Bojonegoro sebagai pekerja migran cukup tinggi.

Pada 2020 lalu ada 112 orang berangkat sebagai pekerja migran. Sedangkan, hingga April lalu sudah ada 39 orang berangkat. Kemungkinan besar jumlahnya akan bertus meningkat. ‘’Mungkin jumlahnya tidak beda jauh dengan tahun lalu,’’ tutur Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinaker Bojonegoro Slamet.

Slamet menjelaskan, tujuan para pekerja migran itu rata-rata adalah negara Asia. Mulai Malaysia, Brunei, Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Rata-rata mereka bekerja sebagai asisten rumah tangga atau ART.

Radar Bojonegoro – Kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri harus menjadi perhatian serius. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bojonegoro terapkan prosedur isolasi kepada para pekerja migran. Guna mengantisipasi varian baru Covid-19 yang bisa saja dibawa para PMI. Ada empat PMI terdeteksi pulang dari Malaysia dan Singapura. Saat ini dilakukan isolasi di Taman Tirtawana Dander sejak Sabtu lalu (1/5).

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bojonegoro Masirin mengatakan, empat PMI itu terdiri atas seorang perempuan dan seorang pria asal Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor. Serta seorang pria asal Desa Rowobayan, Kecamatan Padangan. Ketiganya bekerja di Malaysia. “Serta seorang perempuan dari Desa Klino, Kecamatan Sekar, sebelumnya bekerja di Singapura,” imbuh Masirin.

Masirin menjelaskan, sebelumnya keempat PMI itu telah tiba di Bandara Juanda pada Rabu (28/4) lalu. Mereka jalani proses screening dengan tes swab antigen. Hasilnya dinyatakan negatif. Selanjutnya, mereka bergegas diisolasi di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya selama dua hari.

Lalu, mereka dijemput tim dan dipulangkan ke Bojonegoro pada Sabtu (1/5). Namun mereka masih belum diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka masih harus menjalani isolasi selama tiga di Taman Tirtawana Dander. “Iya mereka isolasi di Dander hingga besok (hari ini, Red).

Selanjutnya, mereka jalani tes swab lagi. Apabila positif, mereka dibawa ke RSUD Bojonegoro. Kalau negatif baru boleh pulang ke rumah,” jelasnya. Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia menambahkan, bahwa keempat PMI itu dijemput oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.

- Advertisement -

Sesampainya di Bojonegoro ke empat PMI kembali dilakukan pendataan dan pemeriksaan kondisi tubuh oleh dinas kesehatan. Kapolres berpesan agar pihak keluarga PMI tetap tenang dan tidak panik karena belum bisa menjemput anggota keluarganya. Setelah para PMI menjalani isolasi, mereka akan kembali dilakukan swab PCR sampai hasilnya benar-benar negatif.

Selanjutnya baru diteruskan isolasi mandiri di rumah masingmasing selama 14 hari. “Kami meminta agar para keluarga PMI tetap tenang dan tidak tergesagesa menjemput keluarganya. Ini juga semata-mata sebagai upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19 di Bojonegoro,” pungkasnya.

Hingga kini belum diketahui pasti jumlah kedatangan pekerja migran ke Bojonegoro. Dinas perindustrian dan tenaga kerja (disperinaker) tidak mencatat data kedatangan itu. Namun, selama pandemi keberangkatan warga Bojonegoro sebagai pekerja migran cukup tinggi.

Pada 2020 lalu ada 112 orang berangkat sebagai pekerja migran. Sedangkan, hingga April lalu sudah ada 39 orang berangkat. Kemungkinan besar jumlahnya akan bertus meningkat. ‘’Mungkin jumlahnya tidak beda jauh dengan tahun lalu,’’ tutur Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinaker Bojonegoro Slamet.

Slamet menjelaskan, tujuan para pekerja migran itu rata-rata adalah negara Asia. Mulai Malaysia, Brunei, Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Rata-rata mereka bekerja sebagai asisten rumah tangga atau ART.

Artikel Terkait

Most Read

Anggarkan Insentif Rp 6,9 Miliar

Panwaskab Segera Tambah Komisioner

Formasi CPNS Diperkirakan Sedikit

Artikel Terbaru


/