25.2 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

BPJS Ketenagakerjaan Pererat Kerja Sama Dengan Diskanak

- Advertisement -

Radar Tuban – BPJS Ketenagakerjaan mempererat sinergi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban. Dalam rangka memberikan proteksi jaminan sosial kepada nelayan dan peternak, BPJS Ketenagakerjaan mengadakan sosialisasi daring kepada penyuluh perikanan dan petugas inseminasi buatan. 

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Tuban Sonny Alonsye S.H mengatakan, sosialisasi yang digelar daring itu untuk menjalin sinergi bersama Disnakan Tuban. ”Tujuannya agar penyuluh dan petugas dapat meneruskan informasi terkait program dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada nelayan dan peternak,” terangnya. Hadir dalam sosialisasi tersebut Kepala Diskanak Tuban Ir. M. Amenan, M.T, 89 penyuluh perikanan dan petugas inseminasi buatan. 

Sonny mengatakan, disosialisasikan pula sistem keagenan Perisai BPJS Ketenagakerjaan yang bertugas memberikan edukasi, mengakuisisi dan menagih iuran BPJS Ketenagakerjaan. Kompensasi insentif yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan, Rp 500.000 per bulan jika tercapai minimal 50 peserta diakuisisi dan 7,5 persen  dari total iuran diterima. 

Sonny yakin dengan kedekatan emosional antara penyuluh-petugas IB dengan nelayan dan peternak dapat memudahkan proses edukasi dan  akuisisi. 

Apalagi, peluang potensi masih banyak,  sekitar 12 ribu nelayan dan 95 ribu peternak di Tuban. Mereka membutuhkan proteksi atau jaminan sosial agar selalu merasa aman saat bekerja. Cukup dengan iuran Ro 16.800 per bulan, banyak manfaat yang akan diterima para pekerja. ”Jika terjadi risiko meninggal dunia, maka santunan diberikan kepada ahli waris sebesar Rp 42 juta,” kata dia. 

- Advertisement -

Keuntungan lain menjadi peserta BP Jamsostek salah satunya jika meninggal karena kecelakaan kerja, maka santunan diberikan kurang lebih sebesar Rp 62 juta dan 2 anak berhak mendapat beasiswa maksimal Rp 174 juta. Keuntungan sebanyak itu diharapkan dapat disampaikan kepada para peternak dan nelayan. ”Semoga nelayan dan peternak dapat mengambil manfaat dari keikutsertaan melalui edukasi penyuluh perikanan dan petugas inseminasi buatan,” kata Sonny berharap.

Upaya tersebut disambut baik oleh Diskanak Tuban. Harapannya agar nelayan dan peternak dapat mengantisipasi risiko saat bekerja, baik risiko kecelakaan maupun risiko meninggal dunia. Hal tersebut perlu dukungan pemerintah daerah supaya dapat menganggarkan iuran BPJS Ketenagakerjaan pada APBD untuk nelayan dan peternak.

Kepala Diskanak Tuban Ir. M. Amenan M.T mendukung penuh keikutsertaan nelayan dan peternak. Karena itu, dari sosialisasi yang digelar daring tersebut diharapkan para penyuluh dan petugas inseminasi dapat meneruskan informasi manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada nelayan dan masyarakat. ”Nanti informasi terkait manfaatnya akan diteruskan ke masyarakat,” ujarnya.

Radar Tuban – BPJS Ketenagakerjaan mempererat sinergi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban. Dalam rangka memberikan proteksi jaminan sosial kepada nelayan dan peternak, BPJS Ketenagakerjaan mengadakan sosialisasi daring kepada penyuluh perikanan dan petugas inseminasi buatan. 

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Tuban Sonny Alonsye S.H mengatakan, sosialisasi yang digelar daring itu untuk menjalin sinergi bersama Disnakan Tuban. ”Tujuannya agar penyuluh dan petugas dapat meneruskan informasi terkait program dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada nelayan dan peternak,” terangnya. Hadir dalam sosialisasi tersebut Kepala Diskanak Tuban Ir. M. Amenan, M.T, 89 penyuluh perikanan dan petugas inseminasi buatan. 

Sonny mengatakan, disosialisasikan pula sistem keagenan Perisai BPJS Ketenagakerjaan yang bertugas memberikan edukasi, mengakuisisi dan menagih iuran BPJS Ketenagakerjaan. Kompensasi insentif yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan, Rp 500.000 per bulan jika tercapai minimal 50 peserta diakuisisi dan 7,5 persen  dari total iuran diterima. 

Sonny yakin dengan kedekatan emosional antara penyuluh-petugas IB dengan nelayan dan peternak dapat memudahkan proses edukasi dan  akuisisi. 

Apalagi, peluang potensi masih banyak,  sekitar 12 ribu nelayan dan 95 ribu peternak di Tuban. Mereka membutuhkan proteksi atau jaminan sosial agar selalu merasa aman saat bekerja. Cukup dengan iuran Ro 16.800 per bulan, banyak manfaat yang akan diterima para pekerja. ”Jika terjadi risiko meninggal dunia, maka santunan diberikan kepada ahli waris sebesar Rp 42 juta,” kata dia. 

- Advertisement -

Keuntungan lain menjadi peserta BP Jamsostek salah satunya jika meninggal karena kecelakaan kerja, maka santunan diberikan kurang lebih sebesar Rp 62 juta dan 2 anak berhak mendapat beasiswa maksimal Rp 174 juta. Keuntungan sebanyak itu diharapkan dapat disampaikan kepada para peternak dan nelayan. ”Semoga nelayan dan peternak dapat mengambil manfaat dari keikutsertaan melalui edukasi penyuluh perikanan dan petugas inseminasi buatan,” kata Sonny berharap.

Upaya tersebut disambut baik oleh Diskanak Tuban. Harapannya agar nelayan dan peternak dapat mengantisipasi risiko saat bekerja, baik risiko kecelakaan maupun risiko meninggal dunia. Hal tersebut perlu dukungan pemerintah daerah supaya dapat menganggarkan iuran BPJS Ketenagakerjaan pada APBD untuk nelayan dan peternak.

Kepala Diskanak Tuban Ir. M. Amenan M.T mendukung penuh keikutsertaan nelayan dan peternak. Karena itu, dari sosialisasi yang digelar daring tersebut diharapkan para penyuluh dan petugas inseminasi dapat meneruskan informasi manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada nelayan dan masyarakat. ”Nanti informasi terkait manfaatnya akan diteruskan ke masyarakat,” ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

Lakukan Perbaikan Sementara

Temukan 676 Anggota Parpol Ganda

Peminat Lebihi Kuota 

Artikel Terbaru


/