23.2 C
Bojonegoro
Saturday, March 25, 2023

Alat Berat Kerap Melintas, Dishub Tak Diajak Koordinasi

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Pengguna jalan Babat-Bojonegoro masih kerap terganggu dengan kemacetan saat tengah malam. Akhir-akhir ini kerap ada kendaraan berat untuk pengembangan proyek minyak dan gas (migas) melintas.

Seperti kemarin (1/6) dini hari, kendaraan berat mengangkut memuat benda berbentuk beton dengan ketinggian sekitar 5 meter. Panjang sekitar 30 meter. Lebarnya sekitar 4 meter. Sehingga pengangkutan alat berat hampir memenuhi jalan raya. ‘’Alat itu milik PT Rekind untuk pengembangan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB),’’ kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Adie Witjaksono kemarin (1/6).

Adie menuturkan, pengangkutan alat berat itu tidak melibatkan pemkab atau dishub. Sehingga, kurang mengetahui detail jenis kendaraan dan penanggung jawab dari melintasnya alat berat tersebut. Sebab, untuk proses izinnya langsung ditangani Polda Jatim. Sehingga, dishub belum bisa memberikan keterangan dengan detail karena tidak pernah diajak koordinasi.

‘’Memang banyak yang tanya, tapi kami tidak pernah diajak koordinasi,’’ keluhnya. Humas PT Pertamina Energi dan Produksi Cepu (PEPC) Edi Purnomo belum bisa memastikan alat itu milik perusahaannya. Sebab, untuk pengangkutan absorber sudah tuntas. Namun pihaknya akan koordinasi lebih lanjut dengan RJJ atau PT Rekind, Japan Gas Corporation, Japan Gas Corporation Indonesia).

‘’Saya koordinasikan dulu dengan RJJ,’’ katanya terpisah. Dia menambahkan, pengangkutan alat berat selama ini identik dengan proyek JTB. Padahal tidak semua alat berat itu milik PT PEPC. Seperti pengangkutan alat berat di Jalan Veteran beberapa waktu lalu. Itu juga bukan alat berat milik PT PEPC.

Radar Bojonegoro – Pengguna jalan Babat-Bojonegoro masih kerap terganggu dengan kemacetan saat tengah malam. Akhir-akhir ini kerap ada kendaraan berat untuk pengembangan proyek minyak dan gas (migas) melintas.

Seperti kemarin (1/6) dini hari, kendaraan berat mengangkut memuat benda berbentuk beton dengan ketinggian sekitar 5 meter. Panjang sekitar 30 meter. Lebarnya sekitar 4 meter. Sehingga pengangkutan alat berat hampir memenuhi jalan raya. ‘’Alat itu milik PT Rekind untuk pengembangan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB),’’ kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Adie Witjaksono kemarin (1/6).

Adie menuturkan, pengangkutan alat berat itu tidak melibatkan pemkab atau dishub. Sehingga, kurang mengetahui detail jenis kendaraan dan penanggung jawab dari melintasnya alat berat tersebut. Sebab, untuk proses izinnya langsung ditangani Polda Jatim. Sehingga, dishub belum bisa memberikan keterangan dengan detail karena tidak pernah diajak koordinasi.

‘’Memang banyak yang tanya, tapi kami tidak pernah diajak koordinasi,’’ keluhnya. Humas PT Pertamina Energi dan Produksi Cepu (PEPC) Edi Purnomo belum bisa memastikan alat itu milik perusahaannya. Sebab, untuk pengangkutan absorber sudah tuntas. Namun pihaknya akan koordinasi lebih lanjut dengan RJJ atau PT Rekind, Japan Gas Corporation, Japan Gas Corporation Indonesia).

‘’Saya koordinasikan dulu dengan RJJ,’’ katanya terpisah. Dia menambahkan, pengangkutan alat berat selama ini identik dengan proyek JTB. Padahal tidak semua alat berat itu milik PT PEPC. Seperti pengangkutan alat berat di Jalan Veteran beberapa waktu lalu. Itu juga bukan alat berat milik PT PEPC.

Artikel Terkait

Most Read

Pemkab Blora Fokus Menekan Inflasi

Tipu Calon Pekerja Rp 25 Juta

Sering Hujan, Lubang Jalan Bertambah

Artikel Terbaru


/