- Advertisement -
TUBAN – Sektor wisata Tuban tahun ini harus mengalah dengan penganggaran tiga hajatan besar. Imbasnya, tahun ini sektor wisata tak mendapat kucuran dana pengembangan wisata.
Ketiga hajatan tersebut, pekan olahraga provinsi (porprov), musabaqah tilawatil Quran (MTQ), dan pembangunan jalan lingkar selatan (JLS).
Ketiga kegiatan tersebut masuk skala prioritas. JLS yang merupakan proyek mengatasi kemacetan dan keruwetan lalu lintas di tengah kota mulai dikerjakan pada semester pertama tahun ini. Sementara porprov diagendakan Juli dan MTQ pada Oktober-November.
Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban Suwanto mengatakan, tahun ini pemkab mengonsentrasikan penganggaran pada tiga kegiatan tersebut. Karena itu, alokasi anggaran pengembangan wisata untuk lima tempat wisata sekitar Rp 1 miliar harus terpangkas.
Kelima tempat wisata tersebut, Wisata Gununganyar Soko, Makam Religi Aryo Tejo, Agrowisata Sokosari, Kampung Air Sambonggede, Kecamatan Merakurak, dan Desa Wisata Budaya Sukorejo, Kecamatan Parengan. Besarnya anggaran per tempat wisata tersebut Rp 100-250 juta.
- Advertisement -
Pejabat jebolan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini menegaskan, anggaran tersebut diperlukan untuk pengembangkan tempat wisata yang dianggap representatif untuk menjadi ikon wisata Bumi Wali di masa mendatang.
TUBAN – Sektor wisata Tuban tahun ini harus mengalah dengan penganggaran tiga hajatan besar. Imbasnya, tahun ini sektor wisata tak mendapat kucuran dana pengembangan wisata.
Ketiga hajatan tersebut, pekan olahraga provinsi (porprov), musabaqah tilawatil Quran (MTQ), dan pembangunan jalan lingkar selatan (JLS).
Ketiga kegiatan tersebut masuk skala prioritas. JLS yang merupakan proyek mengatasi kemacetan dan keruwetan lalu lintas di tengah kota mulai dikerjakan pada semester pertama tahun ini. Sementara porprov diagendakan Juli dan MTQ pada Oktober-November.
Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban Suwanto mengatakan, tahun ini pemkab mengonsentrasikan penganggaran pada tiga kegiatan tersebut. Karena itu, alokasi anggaran pengembangan wisata untuk lima tempat wisata sekitar Rp 1 miliar harus terpangkas.
Kelima tempat wisata tersebut, Wisata Gununganyar Soko, Makam Religi Aryo Tejo, Agrowisata Sokosari, Kampung Air Sambonggede, Kecamatan Merakurak, dan Desa Wisata Budaya Sukorejo, Kecamatan Parengan. Besarnya anggaran per tempat wisata tersebut Rp 100-250 juta.
- Advertisement -
Pejabat jebolan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini menegaskan, anggaran tersebut diperlukan untuk pengembangkan tempat wisata yang dianggap representatif untuk menjadi ikon wisata Bumi Wali di masa mendatang.