23.8 C
Bojonegoro
Friday, June 9, 2023

Pemohon Kartu Kuning Sepi, Belum Kantongi Data Pengangguran

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Pandemi berdampak hampir semua sektor, termasuk minimnya lowongan pekerjaan (loker), kondisi ini tentu mendongkrak angka pengangguran di Bojonegoro. 

Minimnya loker ini menyebabkan penurunan pemohon kartu kuning atau AK-1. Selama pandemi global, pemohon kartu pencari kerja itu hanya dalam hitungan jari. ‘’Iya, sedikit (pemohon kartu kuning). Kurang lebih lima orang per hari. Kalau dulu bisa lebih dari 15 orang per hari,” kata Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinas Perindistrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Joko Santoso kemarin (30/9).

Joko menuturkan, menurunnya pemohon kartu kuning itu dikarenakan merebaknya pandemi Covid-19, mempersempit ruang gerak pencari kerja. Sebab, selain masih khawatir virus korona, sebagian besar perusahaan masih belum menerima karyawan baru. Khususnya di Bojonegoro.

‘’Bisa karena kondisi pandemi Covid-19, juga karena banyak perusahaan yang belum buka loker,” tandasnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro. Joko menambahkan, saat ini loker di Bojonegoro masih minim. Sedangkan disperinaker juga masih belum bisa menggelar job fair atau bursa kerja.

Alasannya, menunggu kondisi dan perkembangan Covid-19 lebih lanjut. ‘’Alasan mereka (pemohon kartu kuning) untuk coba-coba melamar kemana saja. Ada yang Jateng, Jatim, Bojonegoro maupun luar. Dan jaga-jaga di mana saja ada loker,” tuturnya.

- Advertisement -

Joko mengklaim jumlah pengang guran dampak pandemi di Bojo negoro ini bertambah. Namun, belum bisa menunjukkan data tentang pengangguran dampak pandemi. ‘’Saat ini kami hanya bisa memfasilitasi kegiatan pelatihanpelatihan dan keterampilan,” ujarnya tanpa menyebutkan jenis dan sasaran pelatihan.

Sebelumnya, disperinaker menuturkan gelombang pemu tusan hak kerja (PHK), dan pekerja dirumahkan telah ber henti. Sehingga perusahaan di Kota Ledre telah beraktivitas dengan normal.

Radar Bojonegoro – Pandemi berdampak hampir semua sektor, termasuk minimnya lowongan pekerjaan (loker), kondisi ini tentu mendongkrak angka pengangguran di Bojonegoro. 

Minimnya loker ini menyebabkan penurunan pemohon kartu kuning atau AK-1. Selama pandemi global, pemohon kartu pencari kerja itu hanya dalam hitungan jari. ‘’Iya, sedikit (pemohon kartu kuning). Kurang lebih lima orang per hari. Kalau dulu bisa lebih dari 15 orang per hari,” kata Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinas Perindistrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Joko Santoso kemarin (30/9).

Joko menuturkan, menurunnya pemohon kartu kuning itu dikarenakan merebaknya pandemi Covid-19, mempersempit ruang gerak pencari kerja. Sebab, selain masih khawatir virus korona, sebagian besar perusahaan masih belum menerima karyawan baru. Khususnya di Bojonegoro.

‘’Bisa karena kondisi pandemi Covid-19, juga karena banyak perusahaan yang belum buka loker,” tandasnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro. Joko menambahkan, saat ini loker di Bojonegoro masih minim. Sedangkan disperinaker juga masih belum bisa menggelar job fair atau bursa kerja.

Alasannya, menunggu kondisi dan perkembangan Covid-19 lebih lanjut. ‘’Alasan mereka (pemohon kartu kuning) untuk coba-coba melamar kemana saja. Ada yang Jateng, Jatim, Bojonegoro maupun luar. Dan jaga-jaga di mana saja ada loker,” tuturnya.

- Advertisement -

Joko mengklaim jumlah pengang guran dampak pandemi di Bojo negoro ini bertambah. Namun, belum bisa menunjukkan data tentang pengangguran dampak pandemi. ‘’Saat ini kami hanya bisa memfasilitasi kegiatan pelatihanpelatihan dan keterampilan,” ujarnya tanpa menyebutkan jenis dan sasaran pelatihan.

Sebelumnya, disperinaker menuturkan gelombang pemu tusan hak kerja (PHK), dan pekerja dirumahkan telah ber henti. Sehingga perusahaan di Kota Ledre telah beraktivitas dengan normal.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/