24.7 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

Awas! Penculik Anak Marak Berselancar Via Facebook

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Perasaan waswas dan takut tiba-tiba merembet ke pikiran Nafidatul Himah ketika mendengar kasus penculikan siswi di Bojonegoro. Perempuan dikenal sebagai aktivis Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) itu juga merupakan seorang ibu dari dua anak perempuan masih berusia dua tahun. Himah merasa miris mendengar informasi terkait maraknya kasus penculikan siswi SMP di Bojonegoro. Data dihimpun, Agustus ini, ada dua siswi SMP menjadi korban penculikan.

Pemicunya bermula saat korban berselancar internet mengakses media sosial (medsos). Yakni siswi asal Kecamatan Sukosewu dan Kecamatan Baureno. Korban diduga dibawa kabur seorang pria usai berkenalan via Facebook. Tentunya dua kasus itu jadi atensi khusus bagi para guru maupun orang tua.

Sehingga, aktivitas anakanak di medsos ini wajib diawasi demi keselamatannya. Himah menilai butuh kekompakan dari berbagai lini mulai dari tingkat keluarga, desa, kecamatan, aparat penegak hukum, pemerintahan, serta legislatif. Karena tidak bisa hanya menyalahkan orang tua.

Meski anaknya masih belum beranjak remaja, tetapi setidaknya para orang tua juga diberikan edukasi agar lebih melek digital. “Kadang kerap kali dikeluhkan itu orang tuanya kurang memahami dunia maya. Seharusnya bisa meminta bantuan orang di sekitarnya,” ujar dia.

Menurut dia, peran orang tua beserta guru sama-sama penting. Kedua sosok itu seharusnya bisa menjadi teman anak-anak mereka. Tidak membangun pembatas yang dampaknya anak lebih memilih tertutup bahkan berbohong. Sehingga, lingkaran pertemanannya di dunia maya maupun dunia nyata tidak bisa terpantau optimal.

- Advertisement -

“Membangun kedekatan, kehangatan, serta keakraban dengan anak itu hal paling utama. Bikin anak itu nyaman di rumah. Jangan hanya memberikan fasilitas saja secara lengkap, tetapi lalu lengah dengan gaya pergaulan anak-anaknya,” tegasnya.

Kapolres Bojonegoro AKBP M. Budi Hendrawan membenarkan telah menahan dua tersangka diduga menculik siswi asal Kecamatan Sukosewu dan Baureno. Rencananya, dua kasus tersebut akan segera dirilis dalam waktu dekat. Disinggung terkait adanya tindakan asusila terhadap korbankorban, Kapolres masih belum mau membeberkannya.

“Sabar dulu, tunggu nanti kalau sudah dirilis. Kami masih melakukan pemeriksaan,” jelasnya. Kapolres mengimbau agar para orang tua meningkatkan kewaspadaan. Karena memang riskan anak-anak kecil ini terkena bujuk rayu pria-pria tidak bertanggung jawab.

Modus para pelaku rata-rata sama, berkenalan lewat Facebook. Sebelumnya, terjadi kasus pemer kosaan di tanggul bengawan Solo turut Desa Piyak Kecamatan Kanor dengan korban siswi SMP asal Kecamatan Sumberrejo. Berawal dari berkenalan lewat Facebook, lalu dirayu dan diajak jalan-jalan oleh pelaku bernama Ahmad Sahroni.

Di tengah perjalanan, pelaku mengajak tiga temannya, M. Abdul Aziz, Luqman Khotibi, dan M. Roem Assidiq. Korban dibawa ke semak-semak, lalu disetubuhi secara bergiliran. Adapun kasus tersebut kini sedang disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Bojonegoro.

Radar Bojonegoro – Perasaan waswas dan takut tiba-tiba merembet ke pikiran Nafidatul Himah ketika mendengar kasus penculikan siswi di Bojonegoro. Perempuan dikenal sebagai aktivis Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) itu juga merupakan seorang ibu dari dua anak perempuan masih berusia dua tahun. Himah merasa miris mendengar informasi terkait maraknya kasus penculikan siswi SMP di Bojonegoro. Data dihimpun, Agustus ini, ada dua siswi SMP menjadi korban penculikan.

Pemicunya bermula saat korban berselancar internet mengakses media sosial (medsos). Yakni siswi asal Kecamatan Sukosewu dan Kecamatan Baureno. Korban diduga dibawa kabur seorang pria usai berkenalan via Facebook. Tentunya dua kasus itu jadi atensi khusus bagi para guru maupun orang tua.

Sehingga, aktivitas anakanak di medsos ini wajib diawasi demi keselamatannya. Himah menilai butuh kekompakan dari berbagai lini mulai dari tingkat keluarga, desa, kecamatan, aparat penegak hukum, pemerintahan, serta legislatif. Karena tidak bisa hanya menyalahkan orang tua.

Meski anaknya masih belum beranjak remaja, tetapi setidaknya para orang tua juga diberikan edukasi agar lebih melek digital. “Kadang kerap kali dikeluhkan itu orang tuanya kurang memahami dunia maya. Seharusnya bisa meminta bantuan orang di sekitarnya,” ujar dia.

Menurut dia, peran orang tua beserta guru sama-sama penting. Kedua sosok itu seharusnya bisa menjadi teman anak-anak mereka. Tidak membangun pembatas yang dampaknya anak lebih memilih tertutup bahkan berbohong. Sehingga, lingkaran pertemanannya di dunia maya maupun dunia nyata tidak bisa terpantau optimal.

- Advertisement -

“Membangun kedekatan, kehangatan, serta keakraban dengan anak itu hal paling utama. Bikin anak itu nyaman di rumah. Jangan hanya memberikan fasilitas saja secara lengkap, tetapi lalu lengah dengan gaya pergaulan anak-anaknya,” tegasnya.

Kapolres Bojonegoro AKBP M. Budi Hendrawan membenarkan telah menahan dua tersangka diduga menculik siswi asal Kecamatan Sukosewu dan Baureno. Rencananya, dua kasus tersebut akan segera dirilis dalam waktu dekat. Disinggung terkait adanya tindakan asusila terhadap korbankorban, Kapolres masih belum mau membeberkannya.

“Sabar dulu, tunggu nanti kalau sudah dirilis. Kami masih melakukan pemeriksaan,” jelasnya. Kapolres mengimbau agar para orang tua meningkatkan kewaspadaan. Karena memang riskan anak-anak kecil ini terkena bujuk rayu pria-pria tidak bertanggung jawab.

Modus para pelaku rata-rata sama, berkenalan lewat Facebook. Sebelumnya, terjadi kasus pemer kosaan di tanggul bengawan Solo turut Desa Piyak Kecamatan Kanor dengan korban siswi SMP asal Kecamatan Sumberrejo. Berawal dari berkenalan lewat Facebook, lalu dirayu dan diajak jalan-jalan oleh pelaku bernama Ahmad Sahroni.

Di tengah perjalanan, pelaku mengajak tiga temannya, M. Abdul Aziz, Luqman Khotibi, dan M. Roem Assidiq. Korban dibawa ke semak-semak, lalu disetubuhi secara bergiliran. Adapun kasus tersebut kini sedang disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Bojonegoro.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Lebih Suka Belajar Bersama

Terus Bersinergi dengan Media


/