24.7 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

Pertumbuhan UMKM Tuban Ungguli Kota Bandung 

- Advertisement -

TUBAN – Usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional terbesar. Tuban sebagai salah satu penyumbang perekonomian di bidang itu terus melakukan upaya demi berkembangnya UMKM di Bumi Wali.

Salah satunya, studi banding Komisi B DPRD Tuban ke Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung. Dalam kunjungan kerja yang dipimpin Rudi Harianto, S.Pd, komisi yang membidangi ekonomi dan keuangan diterima Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung Dra. Hj. Dince Herlina, Ak. 

Dra. Dince Herlina, Ak menyampaikan program pengembangan UMKM di Kota Bandung dalam memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk membekali skill, kemudahan permodalan, fasilitas marketing,  pengembangan usaha, dan penjaminan kepastian hukum. Pemkot Bandung menyediakan anggaran Rp 32 miliar untuk pengembangan UMKM. 

Diterangkan dia, demi mewujudkan program Walikota Ridwan Kamil atas target pertumbuhan wirausaha baru sebanyak 5 ribu UKM, maka dilaksanakan pelatihan dengan anggaran Rp 1 miliar. Realisasi pada 2016 dengan melibatkan lima organisasi perangkat daerah (OPD) mencapai 2.500 UMKM. Untuk 2017 ditargetkan 1.000 UMKM. 

Program pelatihan tersebut meliputi pembelajaran praktik dan difasilitasi pameran produk peserta pelatihan yang berlangsung selama enam hari. Yakni, tiga hari pendidikan dan pelatihan serta dua hari praktik. Kemudian, sehari pameran gelar produk di sejumlah mal.

- Advertisement -

Program lain di Bandung adalah Little Bandung Nusantara dan Little Bandung International dengan membuka gerai di kota dan tempat strategis selama enam bulan, baik kota di Indonesia maupun luar negeri sebagai ajang UMKM memasarkan produk-produknya.

Pemkot Bandung juga memberikan kredit dengan bunga rendah sebesar 8 persen sekali pinjaman. Besar pinjaman antara Rp 2-50 juta dengan jangka waktu sepuluh bulan. Kredit dikucurkan melalui BPR yang merupakan BUMD Kota Bandung.

Untuk kelancaran, Pemkot Bandung menetapkan perda usaha kecil menegah pada 2008 dan perda PKL 2011. Dalam perda PKL diatur zona kegiatan PKL dalam 3 zona. Hijau, merah dan kuning. Pengenaan denda diberikan kepada pedagang di zona merah begitu juga dengan pembelinya.

Rudi Harianto menyampaikan, hasil kunker ini menjadi referensi bagi Komisi B dalam memberikan masukan bagi mitra kerja dalam melaksanakan program kegiatan pengembangan UMKM di Tuban.

Secara kuantitas pertumbuhan UMKM di Tuban lebih unggul daripada Kota Bandung di mana tahun 2014 tumbuh UMKM sejumlah 5.937 UMKM dan 2015 11.387 UMKM. ‘’Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana meningkatkan kualitasnya, sehingga UMKM dapat bertahan dan berkembang,’’ tegasnya.

TUBAN – Usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional terbesar. Tuban sebagai salah satu penyumbang perekonomian di bidang itu terus melakukan upaya demi berkembangnya UMKM di Bumi Wali.

Salah satunya, studi banding Komisi B DPRD Tuban ke Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung. Dalam kunjungan kerja yang dipimpin Rudi Harianto, S.Pd, komisi yang membidangi ekonomi dan keuangan diterima Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung Dra. Hj. Dince Herlina, Ak. 

Dra. Dince Herlina, Ak menyampaikan program pengembangan UMKM di Kota Bandung dalam memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk membekali skill, kemudahan permodalan, fasilitas marketing,  pengembangan usaha, dan penjaminan kepastian hukum. Pemkot Bandung menyediakan anggaran Rp 32 miliar untuk pengembangan UMKM. 

Diterangkan dia, demi mewujudkan program Walikota Ridwan Kamil atas target pertumbuhan wirausaha baru sebanyak 5 ribu UKM, maka dilaksanakan pelatihan dengan anggaran Rp 1 miliar. Realisasi pada 2016 dengan melibatkan lima organisasi perangkat daerah (OPD) mencapai 2.500 UMKM. Untuk 2017 ditargetkan 1.000 UMKM. 

Program pelatihan tersebut meliputi pembelajaran praktik dan difasilitasi pameran produk peserta pelatihan yang berlangsung selama enam hari. Yakni, tiga hari pendidikan dan pelatihan serta dua hari praktik. Kemudian, sehari pameran gelar produk di sejumlah mal.

- Advertisement -

Program lain di Bandung adalah Little Bandung Nusantara dan Little Bandung International dengan membuka gerai di kota dan tempat strategis selama enam bulan, baik kota di Indonesia maupun luar negeri sebagai ajang UMKM memasarkan produk-produknya.

Pemkot Bandung juga memberikan kredit dengan bunga rendah sebesar 8 persen sekali pinjaman. Besar pinjaman antara Rp 2-50 juta dengan jangka waktu sepuluh bulan. Kredit dikucurkan melalui BPR yang merupakan BUMD Kota Bandung.

Untuk kelancaran, Pemkot Bandung menetapkan perda usaha kecil menegah pada 2008 dan perda PKL 2011. Dalam perda PKL diatur zona kegiatan PKL dalam 3 zona. Hijau, merah dan kuning. Pengenaan denda diberikan kepada pedagang di zona merah begitu juga dengan pembelinya.

Rudi Harianto menyampaikan, hasil kunker ini menjadi referensi bagi Komisi B dalam memberikan masukan bagi mitra kerja dalam melaksanakan program kegiatan pengembangan UMKM di Tuban.

Secara kuantitas pertumbuhan UMKM di Tuban lebih unggul daripada Kota Bandung di mana tahun 2014 tumbuh UMKM sejumlah 5.937 UMKM dan 2015 11.387 UMKM. ‘’Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana meningkatkan kualitasnya, sehingga UMKM dapat bertahan dan berkembang,’’ tegasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Pagu DPU Bina Marga Tertinggi

Pelatih Asal Blora Masuk Daftar

Harga Cabai Bertahan Tinggi

Artikel Terbaru

Lebih Suka Belajar Bersama

Terus Bersinergi dengan Media


/