27.4 C
Bojonegoro
Wednesday, June 7, 2023

Sapa Lamongan, Emil Tawarkan Konsep Bagi Para Milenial

- Advertisement -

ADVERTORIAL – Emil Elestianto Dardak bersama  rombongannya  singgah di  sebuah  gerai kopi yang cukup dikenal kawula muda di Lamongan, Berlian Kafe.  Sudah menjadi kebiasaan  pria yang kini menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur ini  blusukan  ke kafe dan warung kopi di saat ia berkesempatan bertandang ke sebuah kota. Kebiasaan ini sudah berlangsung jauh sebelum ia menjadi pesohor, baik sebagai Bupati Trenggalek ataupun sekarang menjadi cawagub.

“Selain menikmati kopi khas, juga  ingin  menyapa  kawan-kawan milenial  yang kini menjadikan kafe atau warung sebagai salah satu tempat penting untuk mereka berkumpul,” ujar Emil saat dicegat disela-sela acara ngopi bareng  atau Meet Up Cafe Berlian dan Ngopi Sore Bareng Emil di Lamongan Sport Ombo Centre, Lamongan, Rabu (28/2) sore.

Acara ini  disambut meriah ratusan penikmat kopi  yang sejak  siang memenuhi dua lokasi ngopi itu.  Mereka pun tak menyiakan kesempatan untuk  berswafoto ria dengan  suami Arumi Bachsin  itu. Keakraban bak bertemu sahabat lama tampak dari ekspresi  para milenial saat berjumpa Emil.

Menurut  Emil,  sebenarnya  bermunculannya banyak kafe dan  banyaknya  anak-anak muda datang kesana tidak sekadar minum kopi, main game  atau memanfaatkan waktu luang. Justru tidak sedikit anak-anak muda ini sedang menjalankan usaha berjejaringnya melalui gawai secara virtual.

Karenanya,  warung  kopi  yang banyak diisi anak-anak muda  sudah menjadi semacam tren bahkan ekosistem baru.   Dia menyebut  program-program kewirausahaan baik yang digagas pemerintah atau pihak luar seharusnya bisa jemput  bola dengan  mendatangi atau menggelar  acara di kafe atau warung-warung kopi.

- Advertisement -

“Warung ini bisa jadi innovation up. Orang masih membayangkan  inovasi  dilakukan lembaga riset di laboratorium.  Sekarang mengumpulkan semua orang di satu tempat itu tidak dibutuhkan lagi dan  harus bergeser menjadi innovation network,”  ujar pria yang jago menyanyi itu. 

Lalu dari sini bisa dimunculkan apa yang disebutnya sebagai Milenial Job Centre  (MJS).Dalam konteks membangun jaringan kewirausahaan MJC,  Emil  menambahkan,  bahwa perlu diberi kesempatan kepada generasi milenial untuk membangun jam terbang  dan kredibilitas . 

Sehingga, lanjut cawagub  berusia 33 tahun ini, pada saat generasi muda ini bisa dipercaya oleh apa yang ia sebut sebagai klien-klien  untuk kemudian bisa diambil sebagai freelancer yang punya kompetensi tepercaya.

Dari dialog dengan pemilik kafe  yang kebanyakan masih usaha kecil menengah, Emil mendapat  tantangan  soal kendala sumber daya  dan  permodalan bagi usaha kafe kecil.  Menurut Emil usaha kafe anak milenial ini perlu didorong oleh pemerintah agar berkembang baik dari sisi permodalan seperti KUR tanpa agunan.

Ini katanya hanya stimulus awal  agar  usahanya bisa berkembang dan mandiri. (adv)

ADVERTORIAL – Emil Elestianto Dardak bersama  rombongannya  singgah di  sebuah  gerai kopi yang cukup dikenal kawula muda di Lamongan, Berlian Kafe.  Sudah menjadi kebiasaan  pria yang kini menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur ini  blusukan  ke kafe dan warung kopi di saat ia berkesempatan bertandang ke sebuah kota. Kebiasaan ini sudah berlangsung jauh sebelum ia menjadi pesohor, baik sebagai Bupati Trenggalek ataupun sekarang menjadi cawagub.

“Selain menikmati kopi khas, juga  ingin  menyapa  kawan-kawan milenial  yang kini menjadikan kafe atau warung sebagai salah satu tempat penting untuk mereka berkumpul,” ujar Emil saat dicegat disela-sela acara ngopi bareng  atau Meet Up Cafe Berlian dan Ngopi Sore Bareng Emil di Lamongan Sport Ombo Centre, Lamongan, Rabu (28/2) sore.

Acara ini  disambut meriah ratusan penikmat kopi  yang sejak  siang memenuhi dua lokasi ngopi itu.  Mereka pun tak menyiakan kesempatan untuk  berswafoto ria dengan  suami Arumi Bachsin  itu. Keakraban bak bertemu sahabat lama tampak dari ekspresi  para milenial saat berjumpa Emil.

Menurut  Emil,  sebenarnya  bermunculannya banyak kafe dan  banyaknya  anak-anak muda datang kesana tidak sekadar minum kopi, main game  atau memanfaatkan waktu luang. Justru tidak sedikit anak-anak muda ini sedang menjalankan usaha berjejaringnya melalui gawai secara virtual.

Karenanya,  warung  kopi  yang banyak diisi anak-anak muda  sudah menjadi semacam tren bahkan ekosistem baru.   Dia menyebut  program-program kewirausahaan baik yang digagas pemerintah atau pihak luar seharusnya bisa jemput  bola dengan  mendatangi atau menggelar  acara di kafe atau warung-warung kopi.

- Advertisement -

“Warung ini bisa jadi innovation up. Orang masih membayangkan  inovasi  dilakukan lembaga riset di laboratorium.  Sekarang mengumpulkan semua orang di satu tempat itu tidak dibutuhkan lagi dan  harus bergeser menjadi innovation network,”  ujar pria yang jago menyanyi itu. 

Lalu dari sini bisa dimunculkan apa yang disebutnya sebagai Milenial Job Centre  (MJS).Dalam konteks membangun jaringan kewirausahaan MJC,  Emil  menambahkan,  bahwa perlu diberi kesempatan kepada generasi milenial untuk membangun jam terbang  dan kredibilitas . 

Sehingga, lanjut cawagub  berusia 33 tahun ini, pada saat generasi muda ini bisa dipercaya oleh apa yang ia sebut sebagai klien-klien  untuk kemudian bisa diambil sebagai freelancer yang punya kompetensi tepercaya.

Dari dialog dengan pemilik kafe  yang kebanyakan masih usaha kecil menengah, Emil mendapat  tantangan  soal kendala sumber daya  dan  permodalan bagi usaha kafe kecil.  Menurut Emil usaha kafe anak milenial ini perlu didorong oleh pemerintah agar berkembang baik dari sisi permodalan seperti KUR tanpa agunan.

Ini katanya hanya stimulus awal  agar  usahanya bisa berkembang dan mandiri. (adv)

Artikel Terkait

Most Read

Gadis ini Tak Kenal Libur

Kapolres Minta Anggota Waspada

Maafkan Pencuri Kambing

Artikel Terbaru


/