ADVERTORIAL – Emil Elestianto Dardak bersama rombongannya singgah di sebuah gerai kopi yang cukup dikenal kawula muda di Lamongan, Berlian Kafe. Sudah menjadi kebiasaan pria yang kini menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur ini blusukan ke kafe dan warung kopi di saat ia berkesempatan bertandang ke sebuah kota. Kebiasaan ini sudah berlangsung jauh sebelum ia menjadi pesohor, baik sebagai Bupati Trenggalek ataupun sekarang menjadi cawagub.
“Selain menikmati kopi khas, juga ingin menyapa kawan-kawan milenial yang kini menjadikan kafe atau warung sebagai salah satu tempat penting untuk mereka berkumpul,” ujar Emil saat dicegat disela-sela acara ngopi bareng atau Meet Up Cafe Berlian dan Ngopi Sore Bareng Emil di Lamongan Sport Ombo Centre, Lamongan, Rabu (28/2) sore.
Acara ini disambut meriah ratusan penikmat kopi yang sejak siang memenuhi dua lokasi ngopi itu. Mereka pun tak menyiakan kesempatan untuk berswafoto ria dengan suami Arumi Bachsin itu. Keakraban bak bertemu sahabat lama tampak dari ekspresi para milenial saat berjumpa Emil.
Menurut Emil, sebenarnya bermunculannya banyak kafe dan banyaknya anak-anak muda datang kesana tidak sekadar minum kopi, main game atau memanfaatkan waktu luang. Justru tidak sedikit anak-anak muda ini sedang menjalankan usaha berjejaringnya melalui gawai secara virtual.
Karenanya, warung kopi yang banyak diisi anak-anak muda sudah menjadi semacam tren bahkan ekosistem baru. Dia menyebut program-program kewirausahaan baik yang digagas pemerintah atau pihak luar seharusnya bisa jemput bola dengan mendatangi atau menggelar acara di kafe atau warung-warung kopi.
“Warung ini bisa jadi innovation up. Orang masih membayangkan inovasi dilakukan lembaga riset di laboratorium. Sekarang mengumpulkan semua orang di satu tempat itu tidak dibutuhkan lagi dan harus bergeser menjadi innovation network,” ujar pria yang jago menyanyi itu.
Lalu dari sini bisa dimunculkan apa yang disebutnya sebagai Milenial Job Centre (MJS).Dalam konteks membangun jaringan kewirausahaan MJC, Emil menambahkan, bahwa perlu diberi kesempatan kepada generasi milenial untuk membangun jam terbang dan kredibilitas .
Sehingga, lanjut cawagub berusia 33 tahun ini, pada saat generasi muda ini bisa dipercaya oleh apa yang ia sebut sebagai klien-klien untuk kemudian bisa diambil sebagai freelancer yang punya kompetensi tepercaya.
Dari dialog dengan pemilik kafe yang kebanyakan masih usaha kecil menengah, Emil mendapat tantangan soal kendala sumber daya dan permodalan bagi usaha kafe kecil. Menurut Emil usaha kafe anak milenial ini perlu didorong oleh pemerintah agar berkembang baik dari sisi permodalan seperti KUR tanpa agunan.
Ini katanya hanya stimulus awal agar usahanya bisa berkembang dan mandiri. (adv)