- Advertisement -
SETIAP hari, Maharani Dwi Jayanti membaca hadis. Dia membaca untuk hafalan itu sepulang dari kegiatannya di TKIT Wildani Lamongan.
Rani harus bisa menghafal hadis. Apalagi, gurunya memberi target hafalan sepuluh hadis.
‘’Saya suka hafalan hadis larangan marah,’’ jelas anak berusia empat tahun tersebut.
- Advertisement -
Rani tak hanya menghafalkan bunyi hadis tersebut. Namun, disertai penjelasannya. Misal hadis larangan marah riwayat thabrani. Terkadang, dia juga belajar bacaan doa.
‘’Belajar rajin karena pingin jadi guru, membuat orang pintar seperti ustadzah,’’ ucap finalis Festival Mewarnai 2022 dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang diselenggarakan Jawa Pos Radar Lamongan bersama IGTKI Kabupaten Lamongan tersebut.
Saat tidak ada kegiatan belajar di rumah, Rani memilih bernyanyi. Dia sering melihat penyanyi di youtube dan televisi.  Lagu kebangsaan menjadi salah satu lagi yang sering dinyanyikannya. ‘’Saya belajar sendiri nyanyinya,’’ ucapnya. (sip/yan)
SETIAP hari, Maharani Dwi Jayanti membaca hadis. Dia membaca untuk hafalan itu sepulang dari kegiatannya di TKIT Wildani Lamongan.
Rani harus bisa menghafal hadis. Apalagi, gurunya memberi target hafalan sepuluh hadis.
‘’Saya suka hafalan hadis larangan marah,’’ jelas anak berusia empat tahun tersebut.
- Advertisement -
Rani tak hanya menghafalkan bunyi hadis tersebut. Namun, disertai penjelasannya. Misal hadis larangan marah riwayat thabrani. Terkadang, dia juga belajar bacaan doa.
‘’Belajar rajin karena pingin jadi guru, membuat orang pintar seperti ustadzah,’’ ucap finalis Festival Mewarnai 2022 dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang diselenggarakan Jawa Pos Radar Lamongan bersama IGTKI Kabupaten Lamongan tersebut.
Saat tidak ada kegiatan belajar di rumah, Rani memilih bernyanyi. Dia sering melihat penyanyi di youtube dan televisi.  Lagu kebangsaan menjadi salah satu lagi yang sering dinyanyikannya. ‘’Saya belajar sendiri nyanyinya,’’ ucapnya. (sip/yan)