- Advertisement -
CAKRA Dhanadyaksa Putra Adhie Wijaya sering mengikuti ayahnya mengajar les mewarnai di sanggar selepas salat maghrib. Karena sering melihat ayahnya menggambar dan melukis, dia senang dengan seni tersebut.
‘’Kalau menggambar dan mewarnai, saya diajari ayah. Tapi kalau belajar pelajaran, diajari ibu,’’ tutur peraih juara satu lomba mewarnai di salah satu even tahun ini.
Aksa suka mewarnai. Biasanya ayahnya yang menggarisi tepian, kemudian diwarnai gradasi, hijau muda dan hijau tua.
- Advertisement -
‘’Saya ingin bisa lukis dinding juga seperti ayah,’’ tutur anak TK IT Cendikia Lamongan itu.
Setelah mewarnai, dia biasanya melanjutkan kegiatan mengaji dan hafalan. Aksa hafal surat pendek dari surat an-nas sampai al zalzalah. Saat bersama kakeknya, Aksa sering diajak memberi makan burung.
‘’Burung murai punya kakung, tapi saya juga ikut memberi makan,’’ kata anak berusia lima tahun tersebut. (sip/yan)
CAKRA Dhanadyaksa Putra Adhie Wijaya sering mengikuti ayahnya mengajar les mewarnai di sanggar selepas salat maghrib. Karena sering melihat ayahnya menggambar dan melukis, dia senang dengan seni tersebut.
‘’Kalau menggambar dan mewarnai, saya diajari ayah. Tapi kalau belajar pelajaran, diajari ibu,’’ tutur peraih juara satu lomba mewarnai di salah satu even tahun ini.
Aksa suka mewarnai. Biasanya ayahnya yang menggarisi tepian, kemudian diwarnai gradasi, hijau muda dan hijau tua.
- Advertisement -
‘’Saya ingin bisa lukis dinding juga seperti ayah,’’ tutur anak TK IT Cendikia Lamongan itu.
Setelah mewarnai, dia biasanya melanjutkan kegiatan mengaji dan hafalan. Aksa hafal surat pendek dari surat an-nas sampai al zalzalah. Saat bersama kakeknya, Aksa sering diajak memberi makan burung.
‘’Burung murai punya kakung, tapi saya juga ikut memberi makan,’’ kata anak berusia lima tahun tersebut. (sip/yan)