- Advertisement -
MOHAMMAD Qoirul Azzam Abdulloh senang bermain sepak bola bersama empat temannya. Lapangannya, cukup di dekat rumah.
‘’Saya paling suka jadi penyerang dan tidak ingin jadi penjaga gawang,’’ ujar anak berumur sebelas tahun tersebut.
Selain bermain si kulit bundar, dia juga mengikuti latihan silat Tapak Suci di sekolahnya.
- Advertisement -
‘’Saya ikut silat karena ingin membanggakan orang tua,’’ ujar peraih juara satu kejuaraan tapak suci se-kabupaten ini.
Azzam bersyukur tidak pernah mengalami cedera berat. Dia hanya pernah cedera ringan di pergelangan tangan. ‘’Saya selanjutnya tetap masuk latihan. Malahan saya semangat karena hanya cedera ringan,’’ tutur anak SD Muhammadiyah Lamongan ini. (sip/yan)
MOHAMMAD Qoirul Azzam Abdulloh senang bermain sepak bola bersama empat temannya. Lapangannya, cukup di dekat rumah.
‘’Saya paling suka jadi penyerang dan tidak ingin jadi penjaga gawang,’’ ujar anak berumur sebelas tahun tersebut.
Selain bermain si kulit bundar, dia juga mengikuti latihan silat Tapak Suci di sekolahnya.
- Advertisement -
‘’Saya ikut silat karena ingin membanggakan orang tua,’’ ujar peraih juara satu kejuaraan tapak suci se-kabupaten ini.
Azzam bersyukur tidak pernah mengalami cedera berat. Dia hanya pernah cedera ringan di pergelangan tangan. ‘’Saya selanjutnya tetap masuk latihan. Malahan saya semangat karena hanya cedera ringan,’’ tutur anak SD Muhammadiyah Lamongan ini. (sip/yan)